Liputan6.com, Jakarta Sebuah teknik radioterapi baru akan segera ada untuk melindungi wanita dengan kanker payudara dari efek samping yang membahayakan jiwa. Teknik ini disebut inspirasi tahan napas dalam-dalam.
Pasien mengambil napas dalam-dalam dan menahannya sebelum dosis radioterapi dimasukkan. Ini akan melindungi jantung dari kerusakan yang disebabkan oleh radiasi.
Baca Juga
Lebih dari 80 persen dari wanita yang didiagnosis dengan kanker payudara akan menjalani radioterapi guna membunuh sel-sel kanker sebagai bagian dari pengobatan mereka, dilansir laman Dailymail, Selasa (25/10/2016).
Advertisement
Namun pengobatan radioterapi menggunakan sinar radiasi merusak DNA dari sel-sel kanker yang menyebabkan sel-sel mati dan meningkatkan risiko serangan jantung. Sebab, jantung terletak di belakang payudara kiri dan ada pembuluh darah di dekatnya.
Hal ini dapat menyebabkan jaringan menjadi tebal dan meradang dari waktu ke waktu. Selain itu, radiasi juga dapat menghalangi suplai darah ke jantung serta meningkatkan risiko penyakit dan serangan jantung.
Dengan teknik baru, yaitu the deep inspiration breath hold (DIHB), pasien mengambil napas dalam-dalam. Kemudian ditahan dan membuat paru-paru mengembang serta mendorong jantung ke belakang serta menjauh dari daerah payudara. Upacara ini dipercaya mampu membuat pasien terhindar dari bahaya.
Sejumlah mesin yang berbeda tetap dapat digunakan untuk memantau pernapasan pasien. Mesin ini juga untuk memastikan radiasi diberikan hanya ketika pasien bernapas dalam dan paru-paru sepenuhnya meningkat. Selain itu, hati juga keluar dari bahaya.
Para ahli mengatakan pasien dengan bimbingan yang benar hanya mengambil napas dalam-dalam sebelum dosis dimasukkan, sehingga tak perlu lagi mesin mahal.
Dr Anna Kirby, seorang konsultan onkologi di Royal Marsden NHS Foundation Trust mengatakan, mengurangi dosis radiasi rata-rata yang diterima secara tidak sengaja oleh jantung dari tiga grays, dan satu grays akan mengurangi jumlah serangan jantung yang berhubungan dengan radiasi.
Teknik napas telah terbukti sangat efektif dalam mengurangi efek samping untuk jangka panjang, kata Profesor Pat Price, seorang ahli onkologi radiasi dan kepala radioterapi.
Sebelum memiliki radioterapi dengan DIBH, pasien harus dilatih oleh staf medis khusus dilatih untuk menahan napas dan sering didorong untuk berlatih menahan napas selama 20 detik. Sayangnya, teknik ini tidak cocok untuk semua orang.
Â