Sukses

Program Bayi Tabung Bukan untuk Dapat Bayi Kembar

Program bayi tabung kerap kali menimbulkan kesalahan persepsi di mata kebanyakan orang

Liputan6.com, Jakarta Program bayi tabung kerap kali menimbulkan kesalahan persepsi di mata kebanyakan orang. Ada anggapan program bayi tabung bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan bayi kembar empat atau lima sekaligus.

"Dalam program kesuburan, seringkali anak ditargetkan banyak, padahal tidak seperti itu. Yang terpenting dalam program bayi tabung adalah bayi lahir sehat," ujar Ivan Sini, Sekretaris Jenderal Persatuan In Vitro Fertilitization (Perfitri) di Yogyakarta, ditulis Selasa (25/10/2016).

Menurutnya, banyak pasangan yang kesulitan memiliki anak sehingga ingin sekaligus memiliki banyak anak dalam satu siklus.

Ivan mengungkapkan, bayi tabung yang lahir kembar justru membuat dokter khawatir karena memiliki kecenderungan lahir prematur. Bayi juga berpotensi mengalami gangguan otak seperti celebral palsy.

Ia mengaku memiliki kebijakan sendiri dalam melakukan program bayi tabung, yakni hanya menanamkan satu embrio untuk perempuan di bawah usia 35 tahun dan dua embrio untuk perempuan berumur 35 tahun ke atas. Meskipun demikian, Ivan tidak menampik bila ada bayi tabung lahir kembar, tetapi secara alami. Artinya, yang lahir adalah kembar identik.

"Selama ini tidak ada perbedaan bayi yang lahir secara normal maupun bayi tabung dalam tumbuh kembangnya, mereka memiliki faktor risiko dan potensi yang sama," ucap Ivan.

Ia juga menampik adanya anggapan bahwa perempuan yang mengikuti program bayi tabung berpotensi terkena kanker payudara. Sebab, hal itu tergantung dari gen atau bakat kanker seseorang. Dalam bayi tabung, tuturnya, stimulasi dengan durasi pendek tidak berdampak pada kanker.

"Masalahnya tidak diketahui saat menstimulasi apakah perempuan punya bakat kanker atau tidak," kata dia.Â