Liputan6.com, Jakarta Kelebihan berat badan dan obesitas masih menjadi masalah kesehatan yang besar di Indonesia. Dulu penderita obesitas lebih banyak terjadi pada negara berpenghasilan tinggi. Namun kini prevalensi obesitas meningkat pada negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, khususnya di daerah perkotaan.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan 18,8 persen anak usia 5 hingga 12 tahun mengalami kelebihan berat badan. Sementara ada 10,8 persen anak menderita obesitas. Disebutkan bahwa prevalensi obesitas pada anak usia tersebut memiliki kaitan dengan kejadian obesitas pada orangtua, atau faktor genetik.
Obesitas tentu memberikan dampak buruk terhadap tumbuh kembang anak. Terutama dalam aspek organik dan psikososial. Obesitas pada anak juga berisiko tinggi untuk menjadi obesitas di masa dewasa dan bisa merembet pada penyakit lainnya, hingga kematian dini.
Advertisement
Pola hidup sehat benar-benar harus ditanamkan pada anak, khususnya di masa pertumbuhan mereka. Sebab gaya hidup yang tidak sehat seperti asupan energi berlebih, kebiasaan mengonsumsi jenis makanan yang tinggi lemak, gula, dan kurang serat, jadwal makan tidak teratur, kebiasaan mengemil, dan tidak sarapan menjadi hal-hal yang menjadi faktor terbesar terjadinya obesitas.
Untuk mencegah obesitas pada anak, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, memberikan langkah pencegahan berikut:
1. Tidak makan sambil menonton televisi
2. Batasi penggunaan gawai
3. Perbanyak aktivitas di luar ruangan
4. Biasakan makan dengan keluarga
5. Biasakan sarapan sehat
6. Biasakan membawa bekal makanan sehat dan air mineral dari rumah
7. Batasi konsumsi makanan siap saji dan pangan olahan, jajanan, dan makanan selingan manis, asin, dan berlemak
8. Tidak merokok dan minuman beralkohol
9. Hindari konsumsi minuman ringan dan bersoda
10. Perbanyak konsumsi buah dan sayur.