Liputan6.com, Ontario, Kanada Seorang pria homoseksual yang membantu teman wanitanya hamil memikirkan kembali perbuatannya. Sperma sang pria homoseksual di dalam tubuh wanita memang berhasil dijalani. Dua anak telah lahir berkat sperma yang ditanamkan pria homoseksual.
Baca Juga
Advertisement
Kini, enam belas tahun kemudian. Wanita yang berprofesi dokter malah mengambil keuntungan dari hukum yang berlaku di Ontario, Kanada.
Hukum tersebut memungkinkan sperma dan sel telur donor dimintai pertanggungjawaban, seperti yang dilaporkan Montreal Gazette.
Namun, pengacara Shirley Levitan yang mendampingi sang pria homoseksual bernama Michael Ranson mengatakan, Reformasi Hukum Undang-Undang Anak terlalu terlambat bila ditindaklanjuti sekarang.
Ranson bertemu Dr Amie Cullimore, wanita yang mendapat sperma miliknya pada tahun 1991.
Pada tahun 2000, ia meminta untuk memenuhi janji lama menyumbangkan spermanya sehingga dia bisa menjalani IVF (In Vitro Fertilization). Akhirnya, Ranson setuju tetap terlibat dalam kehidupan Amie.
Klaim Hukum
Ia tidak punya rencana untuk memiliki anak sendiri tapi "tidak akan pernah menyumbangkan sperma jika ia tahu wanita tersebut sedang membutuhkan biaya keuangan," klaim tim kuasa hukum Ranson.
Pasangan ini menandatangani perjanjian pada tahun 2002, pemberian hak asuh penuh untuk ibu. Amie bahkan mengatakan ia "tidak mencari dukungan keuangan Ranson."
Seiring waktu, perjanjian pun tak bisa disepakati akibat dari hukum baru. Jika Amie berhasil menindaklanjuti hukumnya, maka Ranson bertanggungjawab penuh membiayai dua anak hasil donor spermanya dan biaya lainnya, termasuk pendidikan pasca-sekolah menengah.
Biaya pertanggungjawaban untuk empat tahun, yakni terhitung sejak 2012 silam.
"Ia merasa seperti dihukum karena menjadi spuncle (istilah slang untuk diketahui pendonor sperma)," kata kuasa hukum Amie, melansir Queerty, Selasa (1/11/2016).
"Bagaimana dia menjaga hubungan baik dengan anak-anak ini sekarang?
"Ini bukan sesuatu yang hanya ditandatangani kontrak saja."
Advertisement