Liputan6.com, Jakarta Halitosis atau bau mulut disebabkan oleh sejumlah alasan. Salah satunya adalah adanya bakteri anaerob yang berada pada permukaan lidah dan tenggorokan. Jutaan orang menderita halitosis.
Hal itu terjadi jika Anda tidak membersihkan mulut setelah mengonsumsi minuman beralkohol dan tembakau, rokok, serta mengonsumsi makanan seperti bawang, dan kubis. Makanan dan minuman tersebut memiliki senyawa sulfur.
Baca Juga
Senyawa sulfur yang diproduksi sebagai hasil dari pencernaan dan dibawa ke paru-paru yang kemudian dikeluarkan lagi. Hal itu yang menyebabkan napas di mulut bau.
Advertisement
Ini Penyebab bau mulut
Bakteri memakan potongan sisa makanan yang menempel di gigi. Mikroorganisme ini yang membuat senyawa sulfur tidak stabil membuat napas menjadi bau busuk.
Mikroorganisme ini bersembunyi di tempat-tempat tertentu di mana oksigen tidak sampai, seperti di bawah plak, ruang antara gigi dan gusi serta celah lidah. Penyebab lainnya dari bau mulut adalah air liur bersama praktek lain seperti diet, puasa, atau berbicara untuk waktu yang lama sehingga mengurangi air liur.
Kekurangan vitamin B dan seng juga dapat menyebabkan bau mulut. Plak pada lidah di mana bakteri bisa tumbuh juga bisa menyebabkan bau mulut.
Obat-obatan tertentu, asupan alkohol, napas melalui hidung, hingga kering mulut juga berkontribusi atas masalah ini. Untuk itu sebaiknya konsumsi air yang banyak agar sisa makanan dan bakteri di mulut hilang.
Advertisement