Sukses

Ilmuwan Kembangkan Antibodi Pelindung Janin dari Virus Zika

Studi terbaru memberi harapan baru bagi wanita hamil dan bayinya agar bebas dari infeksi Virus Zika yang bisa menyebabkan kecacatan.

Liputan6.com, Jakarta Studi terbaru memberi harapan bagi wanita hamil dan bayinya agar bebas dari infeksi Virus Zika yang bisa menyebabkan kecacatan. Para peneliti dari Amerika Serikat telah berhasil memanfaatkan antibodi dari darah penderita yang sudah bebas dari infeksi Zika.

"Ini merupakan bukti bahwa Virus Zika yang menginfeksi ibu hamil bisa diatasi. Kami sudah mendapatkan antibodi setidaknya sudah dicobakan pada tikus," ujar salah satu peneliti dari Washington University School of Medicine di St. Louis, Dr. Michael Diamond.

Setidaknya ada 29 antibodi yang dipilah-pilah dari sel-sel darah putih pasien yang tersebar di Asia, Afrika, dan Amerika, seperti dikutip dari laman Dailymail, Selasa (8/11/2016). Akhirnya ketemulah satu strain atau tipe virus ZIKV-117 yang menetralkan semua strain virus.

Kemudian tim menguji antibodi-antibodi ini pada tikus-tikus yang sedang hamil sehari sebelum dan sehari setelah terinfeksi Virus Zika.

Rupanya, antibodi mengurangi jumlah virus pada ibu juga janin bahkan melindungi plasenta dan fetus dari kerusakan, kata Dr. James Crowe dari Fakultas Kedokteran Universitas Vanderbilt. Katanya,"Sebenarnya ini terjadi secara alamiah saat antibodi-antibodi yang telah diisolasi dari manusia mewakili intervensi medis pertama untuk mencegah infeksi Zika dan kerusakan fetus,"ujar Crowe.

Crowe dan tim sebenarnya terhenyak karena data menyebutkan bahwa antibodi itu sudah ada dan bisa dikembangkan untuk wanita hamil.

Atas temuan ini Crowe berniat melanjutkan penelitian agar mendapatkan lisensi untuk keperluan komersial. Dia yakin temuan ini bisa siap untuk diterapkan pada manusia sembilan hingga dua belas bulan ke depan.

Meski begitu, Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases Dr. Anthony Fauci yang membiayai riset ini, mengingatkan agar hati-hati karena tidak semua yang terbukti berhasil pada tikus bisa juga diterapkan pada manusia.

Virus Zika utamanya disebarkan oleh nyamuk yang menyebabkan cacat pada bayi yang ibunya terinfeksi selama hamil.

Video Terkini