Liputan6.com, Australia Janelle Williams, 52, wanita asal Oxford Falls, Australia didiagnosis menderita alergi daging mamalia sejak lima tahun lalu. Dokter yang menangani Janelle memperingatkan jumlah orang yang hidup di pantai utara tempat tinggalnya juga didiagnosis alergi daging mamalia.
Baca Juga
Advertisement
Alergi tersebut ternyata disebarkan oleh kutu. Janelle mengakui, dirinya menderita reaksi alergi sekitar 20 kali setahun. Untuk mengatasi alergi, ia biasanya mengonsumsi obat antihistamin atau steroid oral.
Ia mengingat pernah digigit kutu. Setelah digigit kutu, tubuhnya mulai sensitif terhadap daging sapi, babi, domba atau kambing. Tak hanya daging saja, melainkan produk-produk yang berasal dari mamalia termasuk mentega dan susu juga permen.
Bahkan bau daging saat dimasak dapat memicu reaksi alergi, yang disebut anafilaksis. Sang suami, Stefan, 52 mengatakan, saat berada di pesawat dua bulan yang lalu selama 9 jam penerbangan, istrinya mengalami kesulitan bernapas.
Kondisi tersebut dianalisis ahli alergi daging mamalia, Profesor Sheryl van Nunen mengungkapkan, Janelle kesulitan bernapas akibat bau daging yang masuk melalui ventilasi udara pesawat.
Pengalaman lain yang menakutkan Janelle, saat masuk ke sebuah kafe atau restoran lalu tercium bau daging yang dimasak. Ia benar-benar harus keluar dari sana, menurut yang ditulis Herald Sun, Rabu (9/11/2016).
Meskipun alergi membatasi kehidupan Janelle, ia tetap naik pesawat. Sebelum terbang, ia minum obat-obatan dan steroid. Tiap kali makan di restoran atau kafe, ia akan memilih tempat yang tidak menyebabkan alerginya makin parah.