Sukses

Putus Asa, Remaja 19 Tahun Jual Diri Demi Selamatkan Ibunya

Seorang remaja asal China, Cao Mengyuan (19) mengaku putus asa dan ingin menjual tubuhnya di media sosial seharga Rp225 juta

Liputan6.com, Jakarta Seorang remaja asal China, Cao Mengyuan (19) mengaku putus asa dan ingin menjual tubuhnya di media sosial seharga 14.000 poundsterling atau sekitar Rp225 juta. Hal ini dilakukannya untuk membiayai pengobatan sang bunda yang menderita kanker.

"Saya berharap ada orang baik yang membeli saya agar ibu bisa menjalani operasi kanker," tulis Cao dalam jejaring WeChat, seperti dimuat Daily Mail, Kamis (10/11/2016).

Tak sedikit yang menganggapnya bercanda dan dalih untuk menyelamatkan ibunya. Namun Cao terus meyakini dan menulis kalau kondisi ibunya sedang sekarat dan dia akan melakukan apapun untuk orang yang membelinya.

"Setelah transaksi, saya bersedia bekerja apapun," ujarnya sambil meninggalkan nomor kontak pribadinya.

Cao adalah adalah anak tertua dari lima bersaudara. Dia mengatakan akan bertanggung jawab atas kemalangan keluarganya.

"Saya lahir dan dibesarkan di sebuah pedesaan, daerah Cina selatan. Ibu didiagnosis mengalami kanker kulit dan telah dirujuk ke Gaozhou People's Hospital. Dia telah dirawat hampir satu minggu. Kesehatan ibu memburuk karena mengalami infeksi serius di bagian paha kanannya," tulis Cao sambil memperlihatkan foto ibunya.

Malang, sang ibu ternyata tidak memiliki asuransi kesehatan dan keluarganya tidak ada yang mampu membayar biaya operasi. Cao sendiri telah putus sekolah lantaran tidak sanggup membayar uang sekolah. Dia kini bekerja sebagai pekerja lepas.

Untuk membiayai keluarganya, Cao memperoleh gaji kurang dari Rp2 juta. Dialah yang menjadi tulang punggung keluarga karena sang ayah sudah tua. 

Pihak rumah sakit menyarankan, ibunya bisa dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar karena kondisinya terus memburuk. Namun Cao menolaknya karena dia tidak memiliki biaya.

Iklan jual diri Cao pun memicu ribuan komentar di QQ.com. Sebagian besar menyatakan rasa simpatinya pada Cao. Salah satu pengguna mengatakan, "Jika aku jadi dia, aku mungkin melakukan hal yang sama." Sementara yang lain mengatakan, "Meskipun dia tidak bersalah, saya benar-benar tidak berpikir kita harus mendukung perilaku tersebut." 

Beruntung, pernyataan Cao dilirik seorang pendiri Badan Amal di China, Huang Qiliang. Dia mengatakan akan mengunjungi Cao dan setuju untuk membayar semua tagihan medis ibu Cao.

"Semua biaya operasi kanker telah dilunasi. Dia tidak harus menjual apa-apa sekarang," pungkas Huang.Â