Liputan6.com, New York Bagi yang ingin menurunkan berat badan, ada orang yang menyarankan menimbang badan setiap hari. Tapi ada juga yang tidak. Lalu, mana yang benar?
Berdasarkan studi selama dua tahun yang dilakukan peneliti Cornell University, Amerika Serikat, orang yang menimbang berat badan setiap hari dan membuat grafik jadi cara efektif menurunkan berat badan. Lewat cara ini, pria lebih mampu menurunkan berat badan lebih banyak dibanding wanita.
"Kita sering diberitahu jangan menimbang berat badan setiap hari, namun hasil studi ini menunjukkan kebalikannya," kata ahli nutrisi dan psikologi dalam penelitian ini David Levitsky mengutip laman Reader's Digest, Senin (14/11/2016).
Advertisement
Menurut Levitsky, dengan menimbang berat badan setiap hari bisa memengaruhi pilihan makanan kita. Misal, belum terjadi penurunan berat badan, itu artinya dia akan berusaha menjaga asupan makanan agar mampu mencapai target berat badan yang diinginkan.
Namun menimbang berat badan setiap hari tetap memiliki nilai negatif. Salah satunya membuat seseorang terobsesi angka timbangan. Hal ini membuat orang yang sedang menurunkan berat badan amat ketat menjaga makanan dan berolahraga.
Melihat potensi negatif dari kebiasaan menurunkan berat badan, Direktur New Balance Foundation Obesity Prevention Center, David S. Ludwig menyarankan untuk tidak menimbang berat badan setiap hari. Ludwig mengatakan berat badan itu bisa naik hingga dua kilogram tergantung dengan jumlah cairan dalam tubuh serta hal-hal lainnya.
Dia pun menyarankan untuk melihat lingkar pinggang sebagai indikator, jadi bukan berat badan saja. Jadi misalnya sesudah tiga bulan, A berat badan turun lima kg lemak dan lima kg otot. Sementar B berkurang lima kg lemak, namun angka di timbangan masih sama.
"Bila dilihat dari angka di timbangan, A lebih baik. Namun secara biologis yang kedua lebih baik," kata Ludwig.
Sehingga dalam menimbang berat badan, Ludwig lebih menyarankan seminggu sekali saja. Serta tak lupa mengukur lingkar pinggang.
Â
Â