Liputan6.com, Jakarta Sebagian besar pasien kanker paru merupakan perokok. Rata-rata di dunia sekitar 15-25 persen kanker paru terjadi bukan pada perokok. Di RSUP Persahabatan Jakarta misalnya, sekitar 25 persen pasien kanker yang terjadi pada jaringan paru bukan perokok.
Menurut dokter spesialis paru RSUP Persahabata, Jamal Zaini, ada beberapa faktor lain yang bisa memicu seseorang terkena kanker paru. "Bisa jadi karena faktor genetik, terpapar radon (radio aktif), maupun secondhand smoker," katanya saat diskusi bersama wartawan pada Rabu (16/11/2016).
Baca Juga
Jadi bila muncul keluhan (nyeri, sesak napas, batuk darah, mudah lelah), lalu memiliki risiko tinggi (bekerja di tambang atau memiliki faktor genetik) dan usia sudah di atas 50 tahun tidak salahnya memeriksakan paru-paru. Nanti dokter akan meminta untuk melakukan CT Scan.
Advertisement
"Tapi kalau merokok saja tidak, keluhan tidak ada, fakto risiko tidak banyak, ya less lately to get cancer," tuturnya.