Liputan6.com, Jakarta Bagi pria yang tidak mampu ereksi bisa sangat memalukan bagi dirinya sendiri dan pasangan. Tanda-tanda ereksi berupa menegang dan membesarnya alat kelamin pria. Bila pria mengalami kesulitan ereksi, rasa minder dan gangguan psikologis akan dialami pria.
Baca Juga
Advertisement
Untuk itu, pria harus memahami penyebab terjadinya sulit ereksi, seperti dilansir dari laman The Health Site, Kamis (24/11/2016).
Stres dan cemas
Stres dan cemas memicu sistem peringatan tubuh secara alami. Tubuh akan memproduksi hormon stres dengan kadar tinggi. Hormon stres mempengaruhi peningkatan denyut jantung dan tekanan darah.
Pria akan beresiko tinggi mengalami disfungsi ereksi.
Obesitas
Obesitas menghambat fungsi hormon testosteron dan tekanan jantung menjadi lambat. Hal ini membuat pria mudah lelah. Aspek psikologis dari obesitas dapat menyebabkan disfungsi ereksi.
Obat tekanan darah
Diuretik, beta blocker, dan alpha blockers untuk menurunkan tekanan darah dan melebarkan pembuluh darah. Pria yang mengonsumsi obat-obatan ini akan sulit ereksi.
Antidepresan
Obat untuk menghilangkan depresi, gangguan kecemasan, gangguan obsesif kompulsif (OCD), dan gangguan makan ternyata mengganggu ereksi.
Sindrom metabolik
Ditandai dengan penambahan berat badan dan tekanan darah mempengaruhi ereksi. Kadar kolesterol yang tinggi pun membuat pria sulit ereksi, yang disebabkan aliran darah ke penis terganggu.
Hipertiroidisme
Peningkatan tiroid mempengaruhi aliran darah dan suhu tubuh. Bila kelebihan hormon tiroid, pria mengalami disfungsi ereksi karena libido terganggu.
Penyakit ginjal kronis
Penyakit ini mempengaruhi saraf dan kadar hormon dalam darah, yang menyebabkan disfungsi ereksi.