Liputan6.com, Jakarta Bagi pria, memiliki sperma yang sehat akan menguntungkan. Cairan mengandung sel spermatozoa inilah yang akan menjadi cikal bakal bayi sehat.
Tapi tak perlu melihat sperma langsung untuk mengetahui sehat atau tidaknya. Sebab beberapa tanda fisik tubuh pria bisa menjadi ukuran sperma sehat. Berikut ulasannya, seperti dilansir Menshealth, Kamis (24/11/2016):
1. Lingkar pinggang kecil
Advertisement
Sebenarnya tidak perlu six pack untuk mengetahui apakah sperma seorang pria sehat atau tidak. Peneliti dari Belanda menemukan, pria dengan lingkar pinggang 40 inci (101 cm) atau lebih besar memiliki kualitas sperma yang buruk dibandingkan pria dengan ukuran pinggang lebih kecil.
Para peneliti tidak yakin kenapa hal ini mempengaruhi sperma. Tapi mereka percaya, kelebihan berat badan akan mengganggu pelepasan hormon seks, serta produksi atau pengembangan sperma.
2. Berwajah feminin
Oke, bila Anda pikir pria berwajah maskulin itu memiliki sperma yang sehat, Anda keliru. Sebuah penelitian yang dilakukan di Spanyol dan Finlandia menemukan, sperma sehat justru dimiliki oleh pria berwajah feminin.
Salah satu alasannya mungkin sesuai dengan hipotesis tradeoff. Sederhananya, pria tampan itu tak sulit mencari wanita sehingga daya reproduksi lebih sedikit ketimbang pria berwajah feminin," kata penulis studi Jukka Kekalainen, Ph.D.
3. Penyuka ikan
Peneliti Harvard University menemukan, pria yang suka makan daging memiliki jumlah sperma lebih sedikit dibandingkan dengan pria yang menyukai ikan.
Ikan, tampaknya memiliki efek perlindungan. Khususnya ikan salmon dan tuna, meningkatkan konsentrasi sperma 65 persen lebih besar.
Tidak menggunakan celana ketat
4. Tidak menggunakan celana ketat
Sebuah studi 2012 dari Inggris menemukan bahwa pria yang mengenakan celana boxer bukan pakaian ketat, 24 persen lebih mungkin memiliki jumlah sperma rendah. Motilitas, atau bagaimana kecepatan berenang sperma juga penting, karena sperma lamban akan kesulitan mencapai sel telur.
"Pakaian ketat dapat menyebabkan suhu skrotum lebih rendah. Maka hal ini juga akan mempengaruhi kualitas sperma," kata penulis studi Andrew Povey, Ph.D.
5. Rutin olahraga
Para peneliti dari Harvard menemukan, pria yang rutin melakukan olahraga berat selama 15 jam atau lebih dalam seminggu, memiliki konsentrasi sperma 73 persen lebih tinggi daripada orang yang jarang atau tidak olahraga sama sekali.
6. Memiliki suara cempreng
Mungkin tidak terlalu cempreng--tapi bukan suara berat atau serak. Menurut studi dari University of Western Australia, pria bersuara rendah itu justru menandakan kualitas sperma yang rendah.
Kadar testosteron mungkin menjadi salah satu penjelasan untuk ini, kata penulis studi Leigh Simmons, Ph.D. "Testosteron dikaitkan dengan wajah dan suara yang lebih rendah, tapi terlalu banyak itu, mungkin benar-benar menekan produksi sperma," ujarnya.
7. Jangan makan menggunakan wadah plastik
Para peneliti dari Denmark menemukan, pria yang memiliki tingkat tinggi BPA dalam urine mereka memiliki persentase sperma motil lebih rendah daripada mereka yang jarang menggunakan wadah plastik.
Para ilmuwan tidak tahu pasti pengaruhnya pada sperma, tapi mereka pikir, BPA dapat mempengaruhi estrogen dan aktivitas androgen dalam epididimis di testis. Dan ini, bisa menghambat perkembangan normal sperma.