Liputan6.com, Canberra Semangat peneliti Indonesia untuk melakukan riset besar sekali. Hal tersebut tampak dari jumlah proposal riset yang masuk ke lembaga mandiri di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia pada Juli 2016 lalu.
Total ada 467 proposal yang bersaing mendapatkan Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI) dari AIPI yang mencapai Rp1,5 miliar tahun ini.
Baca Juga
"Antusiasme peneliti untuk mendapatkan dana untuk keperluan riset besar sekali, hampir 500 proposal yang masuk," kata Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, Sangkot Marzuki selepas membuka Australia-Indonesia Science Symposium di Shine Dome, Canberra, Selasa, 29 November 2016.
Advertisement
Sangkot mengatakan, ratusan proposal tersebut berasal dari berbagai latar belakang keilmuan seperti kesehatan, kehidupan, nutrisi, serta bidang ilmu sosial seperti identitas, keragaman, serta budaya.
Selain harus lolos persyaratan teknis pada seleksi awal, proposal-proposal itu nantinya akan melalui beberapa tahap penilaian oleh tim review panel yang terdiri dari kelompok ilmuwan.
Meski begitu, Sangkot mengatakan, tim review panel memiliki kriteria utama bagi para peneliti yang nantinya menerima dana riset. "Bagi basic science itu yang utama adalah apakah pertanyaan yang di-proposed itu akan menghasilkan ilmu pengetahuan baru," jelasnya.
Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI) resmi diluncurkan pada 3 Maret 2016. Lembaga mandiri ini menyediakan pendanaan berkelanjutan khusus riset dasar.