5 Kondisi Pengundang Rasa Mual Pada Wanita

Liputan6.com, Jakarta Rasa mual pada wanita bisa menjadi pertanda banyak hal. Kehamilan dan pola makan tidak teratur pasalnya menjadi dua alasan yang paling sering melatarbelakangi perasaan mual tak tertolongkan itu. Akan tetapi, rasa mual ternyata tidak selalu menandakan kedua hal tersebut. 

Untuk mengetahui apa saja hal-hal lain yang bisa menyebabkan rasa mual, simak jawabannya versi Womenshealthmag, Selasa (29/11/2016), di bawah ini:

1. Anda menderita migrain

Rasa mual terkadang muncul bersama dengan migrain. Namun beberapa orang seringkali tidak menyadari kaitan dua hal tersebut.

2. Anda memiliki “sindrom kemacetan panggul”

Salah satu penyebab rasa mual yang jarang terdiagnosis tetapi ironisnya merupakan penyebab paling umum adalah sindrom kemacetan panggul. Hal ini disebabkan oleh insufiensi vena di panggul. Sama seperti ketika wanita mendapat varises di kakinya, hal ini juga bisa terjadi di bagian panggul mereka.

Pasalnya, yang melebar ini menekan usus, ovarium, rahim, dan kandung kemih, menyebabkan berbagai gejala. Hal ini umumnya diobati dengan prosedur invasif minimal.

3. Anda stres

Penyebab mual lainnya adalah stres yang bisa berkontribusi menyebabkan gastritis (peradangan pada lapisan lambung). Sehingga sangat penting untuk mengembangkan teknik yang bisa membantu mengatasi stres tersebut, seperti meditasi atau terapi kognitif.

Hindari makanan pedas, makan dengan porsi kecil secara teratur dan hindari kafein untuk mengurangi kemungkinan munculnya rasa mual.

4. Anda memiliki batu empedu

Mual dan muntah adalah dua dari tanda-tanda besar batu empedu. Jika Anda merasakan sakit perut di bagian atas dan demam tinggi, kunjungi dokter.

5. Pil yang Anda minum bisa jadi penyebabnya

Obat pil KB, vitamin, atau obat-obatan yang dijual di pasaran, seringkali memiliki efek samping seperti rasa mual. Sebelum berhenti meminum obat tersebut, coba konsumsi makanan seperti biskuit asin atau ginger ale untuk membantu meringankan sakit perut. Namun jika sakit masih berlanjut, bicarakan dengan dokter Anda.