Liputan6.com, Jakarta Siapa sangka sakit tenggorokan menjadi penyakit langganan yang sering dialami para pebalap mobil. Balapan di jalur kering menciptakan udara yang berdebu. Debu dari tanah terhirup para pebalap. Efek sakit tenggorokan bisa langsung terasa saat balapan berlangsung atau setelahnya.
Baca Juga
Advertisement
Pembalap mobil Toyota Team Indonesia (TTI) Alinka Hardianti, 24, juga mengalami sakit tenggorokan. Bahkan pebalap cantik ini pernah mengalami sakit tenggorokan parah.
"Paling drop, aku pernah sakit tenggorokan sampai amandel. Itu sampai bengkak dan infeksi. Sebenarnya, aku punya amandel dari kecil tapi enggak pernah ke dokter, takut dioperasi. Soalnya amandel buat daya tahan tubuh," kata Alinka.
Saat balapan di sirkuit, panitia mengatur tanah agar tidak gembur dan tetap kering. Walaupun hujan turun, tanah di sirkuit balapan akan tetap kering.
"Di track ternyata udara panas banget dan berdebu. Debunya aku hirup. Amandel aku sensitif dan luka. Pas balapan rasanya enggak bisa napas. Dua hari sebelum balapan itu ada radang tapi minum obat aja. Dikejar antibiotik. Makin parah sakit tenggorokannya usai balapan," tutur Alinka.
Amandel tidak sembuh. Pada satu malam, Alinka mengakui, dirinya tidak bisa napas. Ia merasa seperti mau mati. Ia pun dilarikan ke rumah sakit.
Dokter mengatakan, amandel sudah menutupi tenggorokan dan tidak bisa disembuhkan pakai obat antibiotik. Akhirnya, Alinka menjalani operasi pengangkatan amandel.
"Bukan aku saja yang menderita sakit tenggorokan. Pebalap mobil lain juga mengalami serupa tapi enggak sampai parah kayak aku. Paling mereka ngasih obat buat redakan sakit tenggorokan," tutupnya.