Sukses

Terbangun dengan Sakit Leher, Wanita Ini Tiba-Tiba Lumpuh

Seorang wanita muda yang terbangun dengan lehernya yang terasa sakit di tanggal 24 Agustus 2016, tiba-tiba lumpuh dalam waktu hitungan jam

Liputan6.com, Bridgend - Seorang wanita muda yang terbangun dengan lehernya yang terasa sakit di tanggal 24 Agustus 2016, tiba-tiba lumpuh dan tak bisa merasakan kedua kakinya hanya dalam hitungan jam.

Helen Fincham (21) dari Bridgend, Wales, awalnya mengira ia salah posisi tidur sehingga lehernya sakit. Namun ketika lengannya mulai mati rasa dan napasnya sesak, ia lalu mengira dirinya mengalami serangan jantung.

Woman thought she had neck ache from sleeping funny, but then she was paralysed

Ketika paramedis tiba dan meminta Helen untuk berdiri, tiba-tiba saja ia terjatuh. Helen mengalami lumpuh dari leher hingga ke kakinya sejak saat itu, seperti dilansir dari Metro, Kamis (1/12/2016).

Selama dua bulan, Helen menunggu dengan harap-harap cemas hasil pemeriksaannya. Karena ketika ia menjalani scan MRI, scan dada, fungsi lumbal, dan tes darah, semua hasilnya normal. Namun setelah dirinya menjalani scan tulang, ia akhirnya didiagnosis menderita Transverse Myelitis (TM), yaitu kondisi neurologis yang sangat langka, dimana sumsum tulang belakang meradang dan merusak serabut-serabut saraf.

“Saya menjadi lumpuh hanya dalam waktu semalam. Seluruh hidup saya jadi terbalik hanya dalam hitungan jam, rasanya seperti mimpi,” ujar Helen yang berprofesi sebagai manajer di sebuah toko.

Helen Fincham (21) dari Bridgend, Wales, awalnya mengira bahwa ia salah posisi tidur sehingga lehernya sakit, namun ketika lengannya mulai mati rasa dan sesak napas, ia lalu mengira bahwa dirinya mengalami serangan jantung. (Foto Metro)

Helen yang saat ini dirawat di Morriston Hospital di Swansea, menjalani fisioterapi setiap hari dan tetap bertekad untuk bisa berjalan lagi, walaupun ia juga tidak tahu bagaimana masa depannya nanti. 

Untungnya setelah tiga bulan dirinya menjalani fisioterapi, saat ini ia sudah mulai bisa merasakan beberapa sensasi ketika dirinya disentuh. Ia juga sudah bisa menggerakkan tangannya walau masih sangat terbatas.

“Beberapa hari setelah saya lumpuh memang terasa sangat sulit, tapi saya akan terus berusaha dan tetap kuat demi keluarga dan teman-teman saya yang telah sangat mendukung. Saya berharap suatu hari nanti bisa melakukan hal-hal sederhana, seperti mengikat rambut saya sendiri, memulas makeup, dan menyikat gigi sendiri,” ujarnya.

Pendiri dari Transverse Myelitis Society yang memiliki lebih dari 2.000 anggota, Lew Gray, mengatakan,”TM termasuk penyakit autoimun, karena sistem kekebalan tubuh ‘keliru’ menyerang jaringan saraf di sumsum tulang belakang".

Menurutnya, gejala penyakit ini bisa muncul secara bertahap tapi biasanya juga suka terjadi cukup mendadak, dan penyebab TM biasanya tidak diketahui.

“Beberapa orang bisa pulih sepenuhnya, tetapi kebanyakan orang memiliki beberapa gejala jangka panjang yang mungkin tidak terlihat. Rehabilitasi terutama fisoterapi sangat penting untuk penyembuhan,” ujar Gray.