Liputan6.com, Jakarta Seberapa aman melakukan oral seks saat salah satu pasangan mengidap HIV/AIDS? Menurut dr Shelly Singh, Sr, seorang Konsultan Obstetri & Ginekologi, Primus Super Specialty Hospital, New Delhi, oral seks tidak berisiko menularkan HIV/AIDS.
Baca Juga
Advertisement
Dr Singh menyebut, kemungkinan pasangan ikut tertular HIV/AIDS amat minim. Oral seks yang merangsang alat kelamin pasangan menggunakan mulut memiliki risiko rendah penularan HIV.
"Kemungkinan HIV menular itu kecil. Namun, jika Anda termasuk seseorang yang punya membran yang rusak, lendir rusak, kulit rusak, atau infeksi luka di mulut dan gusi meradang, risiko tertular HIV tinggi," kata Dr Singh dikutip dari situs The Health Site, Kamis (1/12/2016).
Dr Singh menambahkan, jika orang yang menerima oral seks positif HIV dan memiliki luka di area genital, pasangan yang melakukan oral seks juga berisiko tinggi teridap HIV.
Rentang waktu penularan HIV baru dirasakan pasangan yang tertular HIV setelah enam bulan melakukan oral seks.
Cara menghindari penularan
Cara menghindari penularan
Bagi Anda yang melakukan oral seks, upaya mencegah penularan HIV dari pasangan bisa berupa tidak ejakulasi di mulut pasangan. Jika Anda seorang wanita, menjilat alat kelamin pasangan saat oral seks akan berisiko rendah terkena HIV.
Sebaiknya, pria juga menggunakan kondom agar menghindari ejakulasi di mulut pasangan. Kondom dapat mengurangi risiko penularan PMS, HIV/AIDS, dan hepatitis lainnya.
Cara lain, pria harus mengeluarkan penis dari mulut tepat sebelum ejakulasi.
Untuk menghindari penularan HIV melalui oral seks, hindari menyikat gigi sebelum seks oral. Menyikat gigi dapat menyebabkan luka di mulut.
Advertisement