Sukses

Menyusui Ketika Vaksinasi Kurangi Tangisan Bayi

Menyusui saat vaksinasi menenangkan bayi dan mengurangi tangisan

Liputan6.com, Jakarta Selama ini tak sedikit dokter anak yang tak mengizinkan menyusui anak ketika sedang disuntik vaksinasi. Alasannya takut bayi tersedak. Tapi, para ahli berkata sebaliknya.

Menyusui saat vaksinasi menenangkan bayi dan mengurangi tangisan. Bayi yang minum ASI ketika disuntik, waktu menangisnya berkurang sekitar 38 detik. Menurut penelitian menyusui akan mengalihkan perhatian bayi. Selain itu, endorfin dalam Air Susu Ibu (ASI) bisa bertindak sebagai obat penghilang rasa sakit serta mengurangi trauma dengan jarum suntik.

Review yang  dipublikasikan dalam Cochrane Library menggabungkan hasil enam studi yang melibatkan 547 bayi hingga berusia 12 bulan. Para penulis, yang dipimpin para ahli di University of Ottawa di Kanada, mengatakan temuan ini dapat digunakan untuk mengurangi traumatis vaksinasi kurang pada bayi dan orangtua.

"Vaksinasi bayi sangat penting, tapi menyakitkan, "tulis peneliti seperti dilansir Mailonline. Mereka (vaksinasi) sering menyebabkan bayi dan orangtua menderit, dan dapat mengakibatkan kecemasan di masa depan dan ketakutan dengan jarum.

WHO Dukung Menyusui Saat Vaksinasi

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengubah pedoman vaksinasi tahun lalu dengan merekomendasikan pemberian ASI untuk pertama kalinya. Dalam pernyataan sikap yang diterbitkan pada September 2015, "Jika budaya dapat diterima, menyusui bayi harus dilakukan selama atau sesaat sebelum sesi vaksinasi."  

Pemimpin studi Dr Denise Harrison, profesor keperawatan di University of Ottawa, mengatakan menyusui lebih dari sekadar makanan tapi bisa memberikan kenyamanan dan mengurangi sakit.

"Kami sekarang memiliki bukti menyusui mengurangi rasa sakit. WHO telah menjelaskan mendukung ibu menyusui selama vaksinasi. Kami tahu kontak kulit-ke-kulit menjadi faktor, bersamaan dengan detak jantung, suara dan aroma ibu serta rasa menyenangkan dari ASI," kata Harrison.

Cochrane menuliskan menyusui lebih efektif dalam mengurangi rasa sakit dibandingkan memberikan bayi air atau larutan manis, atau dengan ASI perah. Bayi yang diberi ASI menangis antara 14 detik hingga dua menit ketika disuntikkan. Sedangkan bayi yang tidak diberi ASI menangis antara 35 detik hingga hampir tiga menit.

Secara keseluruhan, anak-anak yang disusui menangis selama kurang dari 38 detik.Dr Rebeccah Slater, seorang Spesialis Anak di Oxford University Departemen Pediatri, menyambut baik hasil penelitian. "Beberapa orangtua meminta mereka menyusui bayi mereka ketika datang ke klinik untuk vaksinasi, tes darah, atau suntikan."Ketika ini layak para dokter dan perawat mendukung praktik ini," katanya.