Sukses

5 Mitos Kesehatan Rambut Paling Populer

Saking populernya suatu mitos kesehatan rambut, banyak orang lantas menganggapnya sebagai fakta.

Liputan6.com, Jakarta Ada banyak mitos seputar kesehatan rambut yang berkembang di masyarakat. Beberapa di antaranya begitu populer hingga banyak yang menganggapnya sebagai kebenaran.

Simak beberapa mitos seputar rambut yang dilansir dari laman CNN, Rabu (7/12/2016):

Mitos 1: Rutin memotong ujung rambut membuatnya tumbuh lebih cepat

Memangkas ujung rambut sama sekali tidak memengaruhi folikel rambut di kulit kepala. Padahal folikel rambutlah yang menentukan seberapa cepat dan banyak pertumbuhan rambut. Hal itu diungkap oleh asisten profesor dermatologi University of California, Paradi Mirmirani, MD.

Rata-rata rambut akan bertumbuh sekitar seperempat inci setiap bulan, dengan atau tanpa Anda memangkas ujungnya. Rutin memotong ujungnya memang bisa membuat rambut tampak lebih panjang. Menghilangkan ujung rambut yang pecah-pecah membantu membuat rambut terlihat tebal dan sehat, demikian menurut Matt Fugate, penata rambut di salon Sally Hershberger Downtown, New York City. Tak ada salahnya memangkas ujung-ujung yang pecah setiap delapan atau 12 minggu sekali untuk menjaga kesehatan rambut.

2 dari 6 halaman

Mitos 2: Terlalu lama memakai sampo yang sama jadi tidak efektif

Anda tak perlu menggunakan berbagai macam sampo untuk membersihkan rambut. Tapi bila Anda baru saja mewarnai rambut, ada baiknya untuk mengganti sampo yang biasa digunakan dengan yang mengandung lebih banyak pelembap. Begitu saran Mirmirani. Atau Anda bisa tetap menggunakan sampo favorit selama yang Anda suka.

3 dari 6 halaman

Mitos 3: Mencuci rambut dengan air dingin bikin rambut lebih berkilau

Beberapa penata rambut mungkin saja menyarankan Anda untuk mencuci rambut dengan air yang sangat dingin. Menurut mereka, air yang sedingin es akan membuat kutikula rambut menutup sehingga akan lebih bersifat reflektif terhadap cahaya, tidak terlihat kusut dan tak sehat.

Meski begtu, rambut tidak mengandung sel hidup sehingga tidak bereaksi terhadap air dingin atau pun panas, ujar ahli kimia, Mort Westman. Alih-alih menggunakan air dingin untuk keramas, sebaiknya Anda gunakan kondisioner serta produk rambut yang mengandung silikon dan minyak untuk menghaluskan kutikula. Hindari juga terlalu sering menggunakan alat-alat pelurus rambut, alat-alat panas, pewarna rambut.

4 dari 6 halaman

Mitos 4: Menyisir 100 kali sehari agar rambut sehat

Anda mungkin pernah mendengar bahwa sering menyikat rambut akan menyebarkan minyak alami dari kulit kepala sehingga menambah kilau rambut. Atau menyikat rambut akan menstimulasi peredaran darah ke kulit kepala dan meningkatkan pertumbuhan rambut. Kedua informasi itu tak ada benar. Bahkan terlalu sering menyisir atau menyikat rambut bisa membuatnya rapuh dan memicu rusaknya kutikula rambut, menurut Mirmirani. Sikat rambut secukupnya dan gunakan sisir yang tepat.

5 dari 6 halaman

Mitos 5: Penggunaan sedikit sampo akan mengurangi produksi minyak pada kulit kepala

Seberapa sering Anda keramas menggunakan sampo, kulit kepala akan memproduksi minyak dalam jumlah yang sama, Jeffrey Benabio, MD, ahli kulit di Kaiser Permanente di San Diego menjelaskan. Jadi, mengurangi penggunaan sampo tidak akan berdampak apa pun terhadap kelenjar sebakus Anda. Sebaliknya, faktor genetika dan hormon yang berperan pada produksi minyak tubuh.

Kotoran dan minyak yang bertumpuk di kulit kepala dan folikel rambut bisa menyebabkan inflamasi dan iritasi dan berdampak pada pertumbuhan rambut. Semua ahli setuju, seberapa sering Anda mencuci rambut merupakan keputusan masing-masing individu. Gunakan ukuran Anda sendiri.

6 dari 6 halaman

Mitos 6: Pria menyukai wanita berambut panjang

Nah, informasi ini bukan sekadar mitos. Menurut beberapa studi, secara umum pria lebih tertarik pada wanita yang rambutnya tergerai melewati bahu. Sebuah studi menunjukkan, pria menganggap wanita yang berambut sedang hingga panjang terkait dengan kesehatannya.