Liputan6.com, Jakarta Mengonsumsi pil kontrasepsi tidak hanya akan mencegah kehamilan. Hormon dalam pil KB juga bisa membuat kulit wanita jadi lebih cerah, membuat menstruasi jadi lebih tidak menyakitkan, dan mempengaruhi mood.
Dan sekarang, sebuah studi baru mengatakan, tipe kontrasepsi bisa pengaruhi frekuensi pasangan bercinta.
Baca Juga
Para peneliti dari Norwegian University of Science and Technology (NTNU) dan University of New Mexico mensurvei 387 wanita yang menggunakan pil KB berhormon, dan terlibat dalam hubungan heteroseksual. Beberapa responden tadi diikuti selama jangka waktu 12 minggu, dan ditanya seberapa sering (dan ketika sedang pada siklusnya) mereka berhubungan seks.
Advertisement
Sementara responden lain diminta mengisi kuesioner tentang frekuensi mereka bercinta di minggu-minggu terakhir. Para responden ini juga ditanya tentang jenis kontrasepsi yang mereka gunakan, serta sekuat apa komitmen mereka dalam hubungan.
Uniknya, komitmen para wanita tadi terhadap hubungan mereka, mempengaruhi efek pil kontrasepsi yang mereka gunakan--yang kemudian mempengaruhi waktu mereka bercinta.
Para wanita yang sangat berkomitmen dengan hubungan mereka, paling sering bercinta saat mereka menggunakan pil kontrasepsi dengan kadar progestin yang lebih tinggi, dan kadar hormon estradiol (sejenis estrogen) yang lebih rendah.
Sebaliknya, wanita yang tidak terlalu merasa terikat dengan pasangannya. bercinta paling sering ketika mereka menggunakan pil KB dengan kadar porgestin lebih rendah, dan kadar estrogen lebih tinggi.
Penting untuk diingat: perbedaan hormon ini hanya mempengaruhi frekuensi hubungan seks (intercourse)--dan bukan oral, masturbasi, atau fantasi seksual.
Wanita setia lebih ingin bercinta di luar masa subur
Temuan ini, yang dipublikasikan dalam jurnal Evolution & Human Behavior, membantu mendukung teori: pasangan tetap ingin bercinta di luar masa subur, karena hal ini membantu mereka merasa lebih dekat.
Hasil penelitian ini juga mendukung gagasan bahwa hormon--alami atau sintetis--bisa mempengaruhi gairah seks.
Studi lain yang dilakukan sebelumnya menemukan, wanita yang tidak terlalu berkomitmen tidak terlalu bergairah untuk melakukan hubungan seks, jika alasannya non-reproduktif.
Â
Penemuan baru ini menyiratkan, mengganti alat kontrasepsi bisa membantu pasangan untuk bercinta lebih sering. Walaupun para penulis studi ini belum lagi bisa memberi saran alat kontrasepsi seperti apa yang paling bisa membantu.
Leif Edward Ottesen Kennair, PhD, profesor psikologi di NTNU mengatakan pada Health.com, dikutip Selasa (13/12/2016), wanita yang setia pada pasangannya akan lebih sering bercinta di luar masa subur. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keintiman antar pasangan, walau mereka biasanya tidak sadar akan motivasi ini.
Advertisement