Sukses

Arti Pelukan yang Diterima Ahok dari Sang Kakak Angkat Berhijab

Ahok mendapat pelukan dari sang kakak angkat berhijab, usai menjalani sidang perdama kasus dugaan penistaan agama, Selasa (13/12/2016)

Liputan6.com, Jakarta Hipnoterapis Klinis, Widya Saraswati, menjelaskan mengenai pelukan yang diterima Ahok dari sang kakak angkat berhijab, Nana Riwayatie.

Tidak sedikit pengguna media sosial yang menilai salah tindakan yang telah dilakukan Nana. Kurang pantas seorang perempuan berhijab memberi pelukan ke seorang pria kayak Ahok yang bukan adik kandungnya.

Berdasarkan banyak penelitian yang telah dia baca, Widya mengatakan, sentuhan berupa pelukan adalah "obat" yang dapat menyembuhkan seseorang dari berbagai penyakit. Baik itu sakit fisik maupun sakit karena emosi.

"Tidak hanya satu orang yang melakukan penelitan tersebut. Bahkan, satu buku ada yang menulis, bahwa touching is healing. Sentuhan itu menyembuhkan. Di negara-negara barat kayak di Eropa, sudah banyak menggunakan metoda tersebut," kata Widya saat dihubungi Health Liputan6.com pada Rabu (14/12/2016)

Setahu Widya, rumah sakit di Eropa sudah ada yang membuktikan bahwa benar sentuhan benar-benar dapat menyembuhkan. Namun, yang dipeluk oleh seorang pasien bukan manusia, melainkan seekor anjing terlatih.

"Orang yang memeluk anjing kemudian menciumnya lebih cepat sembuh daripada orang yang tidak melakukan itu. Sama halnya seperti kita bicara tentang terapi doa, pasien yang mendapatkan banyak doa lebih cepat sembuh ketimbang orang yang sedikit mendapatkan doa," ujar Widya menambahkan.

Di sisi lain, ada lagi teori yang membahas tentang bahasa kasih dan bahasa cinta yang jenisnya beragam. Ada berupa pelayanan, memberikan waktu berkualitas, pujian, memberikan atau mendapatkan hadiah, kemudian ada sentuhan berupa pelukan.

"Barangkali, tindakan kakak angkat memeluk Ahok merupakan bahasa kasihnya yang dia ungkapkan dengan cara memeluk. Mungkin juga sang kakak mengenal baik Ahok seperti apa, sehingga tidak hanya memberikan pujian, tapi juga dengan sentuhan," kata Widya menekankan.

Menurut Widya, setiap individu punya kecenderungan yang berbeda-beda. Ada orang yang senang dipuji, sebatas ditemani ke mana dia pergi, melayani, dan ada orang yang tidak membutuhkan semua itu tapi yang dia butuhkan hanyalah pelukan.

"Maka itu, ada suami yang sudah senang banget ketika sang istri ambilin sepatu atau menyiapkan baju kerjanya. Dia bahkan tidak peduli, masakan sang istri enak atau tidak, karena itu bukan hal penting. Setiap orang harus mengenal bahasa kasihnya masing-masing," kata Widya.

Dan orang juga harus mencari tahu maksud dan tujuan sang kakak angkat berhijab memeluk Ahok yang dirudung sedih.

2 dari 2 halaman

Pelukan itu menenangkan dan menyimpan banyak manfaat

Dua minggu yang lalu Widya mendapat seorang klien seorang anak kecil yang menginginkan orangtuanya memberikan dia pelukan. Namun, orangtua tidak memberikannya, dan malah menganggap sang anak mengidap satu kelainan.

"Si anak diberi hadiah, diberi uang, tapi bukan itu yang dia perlu. Si anak hanya mau, orangtuanya memeluknya. Sampai-sampai dia bilang "Ayah, aku mau dipeluk". Sayang, orangtua tidak mengerti betapa berharganya sebuah pelukan. Bukan hadiah mahal yang dia butuhkan, melainkan sentuhan," kata Widya.

Orangtua dari anak tersebut mungkin tidak tahu bahwa anak yang sering mendapatkan pelukan dari sang ayah merasa dirinya aman-aman saja, dia menjadi sosok yang tenang, kuat, dan percaya diri.

"Mohon maaf kepada para ibu, tapi inilah bukti dari sebuah penelitian yang dilakukan dalam waktu yang lama. Itulah gunanya sebuah pelukan," kata Widya.

Oleh karena pelukan bisa menenangkan, menumbuhkan rasa aman, dan menumbuhkan rasa percaya diri, mungkin itu maksud dari sang kakak angkat berhijab langsung memeluk Ahok usai jalani sidang perdana kasus dugaan penistaan agama.