Liputan6.com, Jakarta Michael A Weiss, yang kini berusia 53 tahun telah dirawat di rumah sakit lebih dari 250 kali dan melakukan 30 operasi akibat penyakit Crohn, radang saluran cerna yang dideritanya sejak usia 21 tahun.
Baca Juga
Advertisement
Dampak penyakit Crohn, ternyata berpengaruh pada kehidupan seksnya. Pria asal New Jersey, Amerika Serikat mengakui, ia selalu ketakutan dan lari ke kamar mandi saat berhubungan seks. Weiss termasuk pria dari 1,6 juta orang di dunia yang menderita penyakit Crohn, tulis dalam laman Fox News, Kamis (15/12/2016).
Penelitian terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menunjukkan, penderita penyakit Crohn meningkat lebih dari tiga juta orang. Dari studi penelitian, gejala penyakit Crohn berupa rasa sakit perut, diare, sembelit, dan perdarahan rektum dapat menyebabkan seseorang merasa malu.
Mereka sering mengalami kesulitan bicara mengenai penyakit yang dideritanya dengan siapa pun, terutama pasangan.
Rasa khawatir, apakah bisa makan makanan baru selama liburan atau berkencan juga kerap mereka alami. Hal ini dikarenakan, mereka harus lari ke kamar mandi pada saat gejala menyerang.
"Anda bisa membayangkan rasa takut dan malu seperti Anda tidak bisa mengontrol yang baik ketika Anda melakukan hubungan intim dengan pasangan," kata Dr David Rubin, seorang profesor kedokteran dan kepala gastroenterologi di University of Chicago Medicine.
Disfungsi seksual
Disfungsi seksual
Pria yang mengalami penyakit Crohn lebih cenderung memiliki disfungsi seksual.
Sebanyak 38 persen pria mengatakan, kondisi tersebut menghambat mereka untuk berhubungan seks, 26 persen pria mencegah berhubungan intim, dan 18 persen pria mengalami disfungsi seksual, laporan dari studi Healio Gastroenterologi.
Penelitian yang serupa menemukan, pria berusia di atas 50 tahun lebih rendah hasrat seksual. Saat mereka memiliki gejala penyakit Crohn, ereksi makin sulit dicapai.
Meskipun kasus pria yang menderita penyakit radang saluran pencernaan sulit melakukan hubungan intim jarang terjadi, ahli gastroenterologi Dr Sashidhar Sagi dari Indiana University Health di Indianapolis, Indiana menyarankan penyembuhan penyakit harus ditangani segera agar kualitas hidup, terutama kehidupan seks bisa kembali pulih.
Â
Advertisement