Liputan6.com, Jakarta Siapa yang tidak senang dengan perasaan jatuh cinta? Hati berbunga-bunga, jantung berdetak kencang ketika menghabiskan waktu bersama, hidup terasa indah serasa milik berdua.
Seseorang yang sedang kasmaran biasanya sering senyum-senyum sendiri dan ini artinya kebahagiaan sekaligus rasa percaya dirinya sangat tinggi. Ketika keduanya dikombinasikan, orang tersebut akan menjadi lebih positif pandangan hidupnya.
Namun, semua itu pasalnya merupakan opini masing-masing orang yang kerap dilontarkan ketika sedang mengalaminya. Apakah hal tersebut dapat dibuktikan melalui sains?
Melansir Live Science, Senin (19/12/2016), sebuah penelitian di Radboud University Njimegen, Belanda membuktikan bahwa jatuh cinta memiliki dampak fisiologi pada manusia.
Fakta ilmiah yang akhirnya dipublikasikan pada Januari 2014 lalu ini mengungkap adanya keterkaitan kuat antara perasaan jatuh cinta dengan kemampuan indera pengecap kita.
Peneliti studi tersebut, Kai Qin Chan menyimpulkan, jatuh cinta membuat rasa makanan dan minuman menjadi lebih manis atau terasa nikmat. Ini bahkan juga terjadi pada makanan dan minuman yang sebetulnya rasanya hambar.
Jadi, jatuh cinta terbukti secara ilmiah memiliki dampak fisiologi berupa pengaruh positif pada indera pengecap manusia yang membuatnya merasakan segala sesuatu lebih manis bahkan yang tidak memiliki kandungan bersifat itu.
Fakta Ilmiah, Jatuh Cinta Bikin Makanan Hambar Terasa Manis
Sebuah penelitian membuktikan adanya dampak pada fisiologi manusia, khususnya indera pengecap mereka, ketika sedang jatuh cinta.
Advertisement