Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini, Dr Nikki Richard dan mahasiswa S3 bernama Liz Seabrook, melakukan tinjauan sistematis terkait pengaruh dari penggunaan media sosial terhadap depresi, kecemasan, dan mental seseorang. Dampak terlalu aktif di media sosial ternyata tidak selalu baik, tapi tidak juga buruk.
Baik atau tidaknya, jelas Dr Nikki, dipengaruhi bagaimana cara Anda menggunakan media sosial.
bacajuga:Baca Juga](2660045 2628015 2600454)
Advertisement
Dilansir situs The Conversation, Selasa (20/12/2016), berikut cara jitu yang dapat dilakukan untuk menjadi pengguna media sosial yang sehat.
1. Perhatikan isi dan nada status
Salah satu hal utama yang mengganggu kenyamanan pengguna media sosial adalah status yang ditulis dan bagaimana cara Anda menulisnya.
Pengguna yang depresi akan menggunakan kalimat yang negatif, seperti mengeluh tentang hidup sendiri atau orang lain. Mereka berkicau bernada emosi dan marah.
Setelah menulis status, baik di Twitter, Facebook, maupun Path, luangkan waktu untuk membacanya. Perhatikan nada postingan dan fokus pada penggunaan kalimat yang baik, bukan hanya negatif.
2. Kualitas interaksi percakapan
Anda harus memerhatikan kualitas percakapan setelah berkicau. Pengguna media sosial yang membuat status depresi, interaksi percakapan yang terjadi dengan pengguna lain akan berdampak negatif.
Pengguna lain bisa mengkritik kicauan depresi tersebut. Jika si penulis status tidak setuju terhadap isi percakapan dapat mengakibatkan debat kusir dan terjadi permusuhan. Untuk itu, buatlah postingan yang positif sehingga isi percakapan dapat bermanfaat.
3. Waktu berselancar di media sosial
Sebuah survei baru-baru ini di Australia menemukan, orang dewasa menghabiskan lebih dari dua jam sehari berselancar di media sosial. Penemuan lainnya, lebih dari 50 persen anak muda yang lebih banyak sebagai pengguna aktif media sosial.
Dampak yang terjadi, banyak anak muda merasa takut kehilangan teman-teman di dunia maya sehingga mereka lebih nyaman selalu terhubung di media sosial.
Jika Anda merasa khawatir seberapa lama waktu berselancar di dunia maya, pertimbangkan jauh-jauh waktu online atau Anda bisa memberi jeda sejenak selama beberapa hari untuk tidak aktif di media sosial.
4. Pengguna aktif vs pasif
Ada pengguna aktif, akan berkicau mengenai suka dan duka hidup mereka, sedangkan pengguna pasif hanya membaca berita, menyukai kicauan orang lain, dan membaca informasi menarik dari pengguna lain.
Hal yang membedakan, pengguna aktif cenderung mengalami depresi dibanding pengguna pasif. Apalagi mereka yang biasanya menulis status berisi hal-hal yang bisa menimbulkan depresi. Jika Anda ingin menjadi pengguna aktif, kicauan bernada positif akan memberikan kenyamanan dan kesenangan terhadap pengguna lainnya.
5. Alasan menggunakan media sosial
Pikirkan alasan mengapa Anda menggunakan media sosial. Orang-orang yang menggunakan media sosial biasanya ingin terhubung dengan teman-teman di dunia maya. Hal ini akan membuat mereka merasa nyaman.
Jika Anda beralasan merasa kesepian dan mencoba untuk mengisi kekosongan hati melalui media sosial, maka hal itu bisa membahayakan diri Anda. Hal ini dikarenakan kicauan apapun, khususnya yang buruk akan memengaruhi Anda.