Liputan6.com, Jakarta Dewasa ini semakin banyak anak muda generasi milenial yang terlibat dalam kegiatan atau aktivitas olahraga. Pasalnya berolahraga menjadi sebuah tren yang tidak hanya menyehatkan namun juga menyimbolkan kekinian.
Tidak bisa dipungkiri bahwa hal tersebut dinilai sangat baik lantaran bisa sekaligus menurunkan jumlah pengguna narkoba dan membuat anak muda generasi milenial lebih peduli akan kesehatannya.
Akan tetapi, hal positif seperti berolahraga pun juga tidak luput dari kekurangan yang bisa membahayakan kesehatan orang yang rajin melakukannya.
Melansir Chicago Tribune, Sabtu (24/12/2016), generasi milenial yang rajin berolahraga sangat rentan akan potensi mengalami sakit pinggang dan nyeri di bagian pinggulnya. Bagaimana bisa? Ini dikarenakan kebanyakan dari mereka memilih jenis olahraga yang berat dengan intensitas tergolong tinggi seperti yang ditawarkan di gym contohnya CrossFit, Zumba, dan masih banyak lagi.
Jenis olahraga tersebut termasuk hal baru yang diperkenalkan ke dunia olahraga dan memerlukan stamina yang cukup tinggi. Mungkin dahulu kala mereka latihan aerobik, sekarang generasi milenial lebih mengandalkan Zumba yang gerakannya lebih cepat dan rumit.
“Tidak ada salahnya berolahraga demi tubuh sehat, tetapi ketika tubuh diberikan tekanan berlebih khususnya pada jaringan otot dan sendi, maka ada risiko yang harus ditanggung,” ucap Wu, pemilik perusahaan terapi fisik ActiveCare.
Jadi, tidak heran jika banyak mereka golongan milenial yang aktif berolahraga, mengeluh soal rasa nyeri pada sendi kemudian di bagian pingang dan pinggulnya.
Seperti yang telah dijelaskan dalam Journal of Orthopaedic & Sports Physical Therapy, kegiatan dengan intensitas tinggi seperti latihan angkat besi kemudian latihan aerobik, kerap kali menyebabkan cedera pinggul sekaligus meningkatkan risiko seseorang menderita penyakit osteoarthritis.
Generasi Milenial yang Rajin Olahraga Rentan Sakit Pinggang?
Generasi milenial kerap memilih olahraga yang berat sehingga memungkinkan cedera di bagian pinggang serta pinggulnya.
Advertisement