Liputan6.com, Jakarta Kita hidup di era globalisasi sekaligus urbanisasi di mana gedung-gedung bertingkat tinggi menghiasi hampir semua kota besar di negara-negara seantero dunia.
Kota besar identik dengan keramaian dan polusi. Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukan adanya kecenderungan seseorang mengalami penyakit kelainan otak demensia apabila tinggal di area perkotaan yang ramai dan umumnya sudah terkontaminasi dengan zat-zat beracun yang hadir dalam bentuk polusi.
Melansir CNN, Sabtu (7/1/2017), para peneliti dari Public Health Ontario yang dipimpin oleh Ray Copes menemukan fakta bahwa, orang-orang yang berdomisili di area 50 meter dari keramaian memiliki 7 persen kemungkinan mengalami penyakit demensia.
“Penelitian kami menunjukan salah satu faktor utama yang menjadi biang gejala penyakit kelainan otak demensia adalah paparan dari polusi yang bersifat terus-menerus,” kata Copes.
Ia meneruskan, “salah satu zat berupa polusi yang sangat mungkin memicu demensia adalah nitrogen dioksida. Paparan berlebih pada manusia diyakini dapat membuatnya lemah terhadap kecenderungan alami demensia."
Demensia adalah suatu gejala yang disebabkan oleh penyakit atau kelainan pada otak. Dementia ditandai dengan terganggunya mental seseorang yang menyebabkan gangguan berpikir dan juga hilang ingatan.
Demensia juga bisa menyebabkan perubahan pada sifat dan perilaku seseorang.
Hidup di Kota Perbesar Kemungkinan Alami Kelainan Otak Demensia
Studi menunjukan orang yang hidup di area perkotaan cenderung lebih mudah terserang penyakit kelainan otak demensia.
Advertisement