Liputan6.com, Jakarta Alkohol masih dijual bebas di lokasi-lokasi rekreasi malam dan tidak dikategorikan sebagai produk ilegal layaknya narkoba.
Ironisnya, penelitian yang dilancarkan para ilmuwan di Selandia Baru menunjukan bahwa minuman mengandung alkohol justru beberapa kali lipat lebih berbahaya dampaknya dibandingkan beberapa jenis narkoba yang tergolong tingkat rendah.
Baca Juga
Seperti dimuat laman CTC News, Selasa (10/1/2017), penelitian tersebut mengungkap fakta mencengang terkait alkohol dan potensinya yang sangat kuat membuat peminumnya terkena salah satu dari tujuh jenis penyakit kanker.
Advertisement
Para ilmuwan berpendapat, tidak penting berapa kadar minuman alkohol yang dikonsumsi seseorang, potensinya mengidap kanker sudah sangat besar dengan dirinya mulai mengonsumsi minuman yang efeknya memabukkan itu.
“Kami menemukan bukti kuat yang secara spesifik menandakan kemampuan minuman beralkohol memicu terjangkitnya penyakit kanker pada seseorang,” kata Jennie Connor, sosok yang memimpin penelitian dari University of Otago dalam Journal Addiction.
Connor menjelaskan, ada tujuh jenis kanker yang mengintai kesehatan seseorang yang pernah atau sering mengonsumsi minuman beralkohol.
“Diantaranya adalah kanker liver, usus, rectum, payudara, laring (pita suara), orolaring dan esophagus (kerongkongan)."
Para ilmuwan dari University of otago telah melakukan penelitian selama satu dekade yang mana meliputi penganalisaan secara mendetil terhadap alkohol dan penyakit kanker.
Penelitian mereka juga didukung oleh sejumlah data penting miliki American Institute for Cancer Research and the International Agency for Research on Cancer.
“Temuan kami sangatlah mengejutkan, ternyata 5,8 persen orang yang meninggal karena kanker berawal dari pengonsumsian alkohol, baik sedikit mau pun banyak,” lanjut Connor.
Ia meneruskan, “Jadi sebetulnya tidak ada cara aman untuk minum alkohol, baik dari segi kadar atau pun jenisnya. Tipe apa pun membuka kesempatan kanker jahat menggerogoti badan Anda. Alangkah baiknya jika Anda setop mengonsumsi minuman beralkohol secara permanen."