Liputan6.com, Jakarta Menonton film porno bukanlah masalah, selama tidak berlebihan. Sayangnya, banyak orang yang mulai menonton porno di usia yang terlalu muda, dan terus melakukannya sampai bertahun-tahun kemudian.
Hal itulah yang kemudian membuat beberapa orang menjadi kecanduan pornografi. Mereka bahkan tidak bisa merasakan gairah bercinta tanpa sebelumnya menonton atau membaca sesuatu yang bersifat pornografi atau erotis.
Baca Juga
Untuk kehidupan seks bersama pasangan, sebenarnya pornografi tak selalu buruk. Karena film-film atau bacaan tadi bisa Anda jadikan sebagai referensi untuk mencari sesuatu yang baru untuk semakin meningkatkan gairahbercinta. Apalagi sekarang industri film porno juga sudah semakin berkembang.
Advertisement
Tak hanya membuat film porno bagi penonton pria, film-film porno saat ini juga sudah ada yang dibuat untuk kenikmatan pemirsa wanita.
Namun harus diingat, seharusnya tak ada yang lebih memuaskan dibanding sesi bercinta yang panas atau romantis. Pornografi hanyalah kenikmatan instan, tak ada emosi di balik kegiatan ini.
Melansir The Health Site, Minggu (15/01/2017), dari banyak pria dan wanita yang mereka wawancarai, semuanya mengaku, menonton film porno memang benar-benar bisa mempengaruhi kehidupan seksual dan merusak gairah bercinta. Bahkan, beberapa pria mengatakan, menonton film porno tak menjadikan mereka pasangan yang lebih baik di ranjang.
Ini alasannya:
1. Ekspektasi yang tak realistis
Film porno adalah film alias karya fiksi. Yang artinya dibuat menggunakan skrip, bintang-bintangnya didandani sedemikian rupa sehingga terlihat sempurna. Belum lagi angle kamera diatur sedemikian rupa agar semuanya terlihat tanpa cela. Hal ini tentu berbeda dengan kehidupan nyata.
Wanita sesungguhnya memiliki kekurangan, mereka tak selamanya sempurna. Banyak wanita yang mengeluh, mereka dikritik dan diprotes oleh pasangan karena kekurangan fisik yang mereka miliki--karena pasangannya mengacu pada bintang-bintang film porno.
"Jika pasangan Anda tak mirip dengan bintang film porno, akan sulit bagi Anda untuk menjadi terangsang jika Anda sudah terlalu terbiasa menonton film porno. Hal ini kemudian mematikan gairah bercinta dan merusak performa,
ujar seorang pria dari Kolkata, India.
Advertisement
2. Level keintiman jadi rendah
Dalam film porno biasanya, Anda tak akan merasakan apa-apa kecuali gairah bercinta. Ini berbeda dengan kehidupan nyata.
Saat berhubungan seks dengan pasangan, dibutuhkan ikatan emosional antara Anda berdua, untuk bisa benar-benar menikmati seks. Dan, tak hanya wanita yang menginginkan dan membutuhkan ikatan emosional tadi.
Sering menonton film porno akan menjauhkan Anda dari sisi emosional tadi. Hal tersebut akan menjadikan hubungan seks Anda lebih mirip dengan aktivitas mekanis yang diperlukan untuk meraih orgasme.
3. Tak ada pemahaman tentang seks lembut
Kebanyakan waktu, seks dalam film porno sifatnya agresif. Walaupun memang menyenangkan untuk sesekali melakukan seks liar, namun wanita tetap saja membutuhkan kelembutan.
Di kehidupan nyata, wanita tak ingin terus-terusan melakukan seks yang menggebu-gebu, keras, dan agresif. Mereka menginginkan sentuhan lembut, pelukan, dan foreplay yang panjang.
Pria yang terlalu sering menonton film porno tak akan bisa memahami hal ini sepenuhnya. Mereka biasanya hanya akan terangsang jika bisa melakukan hubungan seks dengan agresif dan cepat--persis seperti yang mereka tonton.
Advertisement
4. Tidak memikirkan orgasme wanitanya
Jarang sekali ada film porno yang memperlihatkan orgasme yang dicapai bintang wanitanya secara jelas. Kebanyakan inti dari film-film tersebut adalah kepuasan pria.
Jika film porno terus memusatkan fokus pada kepuasan pria, tanpa memikirkan kenikmatan wanita, akan susah bagi para penonton film porno untuk berpikir sebaliknya. Dan hal ini tentunya tak akan memiliki efek positif bagi sesi bercinta pasangan.
Walaupun menonton film porno tidak selamanya buruk, Anda tetap harus menarik garis batas. Memang bagus jika Anda bisa membumbui kehidupan seksual menggunakan pornografi, namun jangan jadikan hal tersebut sebagai acuan utama.