Sukses

5 Waktu yang Membuat Wanita Lebih Rentan Sariawan

Beberapa masa dalam kehidupan wanita mengalami lonjakan dan perubahan hormon yang membuat mereka lebih rentan sariawan.

Liputan6.com, Jakarta Wanita bisa jadi lebih rentan terhadap masalah kesehatan mulut, seperti sariawan, karena perubahan hormon unik yang mereka alami.

Melansir Webmd, Selasa (17/01/2017) hormon tidak hanya mempengaruhi suplai darah di jaringan gusi, namun juga respon tubuh terhadap racun yang muncul akibat penumpukan plak.

Sebagai hasil dari perubahan ini, wanita jadi lebih rentan terhadap munculnya penyakit mulut pada tahap tertentu di kehidupan mereka, begitu juga dengan masalah kesehatan mulut.

Ada lima situasi dalam kehidupan wanita di mana lonjakan hormon membuat mereka lebih rentan terhadap masalah kesehatan mulut, seperti sariawan, yaitu:

2 dari 6 halaman

1. Pubertas

Lonjakan produksi hormon kewanitaan, estrogen dan progesteron, yang terjadi saat puber bisa meningkatkan aliran darah ke gusi. Hal ini akan mengubah cara gusi bereaksi terhadap iritan di plak, menjadikannya lebih merah, lunak, bengkak, dan lebih gampang berdarah saat menggosok gigi.

3 dari 6 halaman

2. Siklus menstruasi bulanan

Saat menstruasi akan ada perubahan hormon yang terjadi, terutama peningkatan prosgesteron. Ini membuat beberapa wanita mengalami perubahan kondisi mulut, yang bisa termasuk: gusi yang merah dan bengkak, pembengkakan kelenjar ludah, munculnya sariawan, atau gusi berdarah.

Gingivitis menstruasi biasanya terjadi satu atau dua hari sebelum mulainya menstruasi dan berakhir tak lama setelah menstruasi mulai.

4 dari 6 halaman

3. Penggunaan pil KB

Wanita yang menggunakan pil KB yang mengandung progesteron bisa mengalami inflamasi jaringan gusi. Hal ini terjadi karena reaksi tubuh yang berlebihan terhadap racun yang diproduksi dari plak.

Hubungi dokter gigi Anda jika hal ini terjadi.

5 dari 6 halaman

4. Hamil

Terjadi perubahan hormon yang cukup signifikan saat hamil. Meningkatnya hormon progesteron, bsia menyebabkan penyakit gusi kapan saja selama bulan kedua sampai bulan kedelapan kehamilan. Hal ini dinamakan gingivitis kehamilan.

Dokter gigi Anda akan merekomendasikan pembersihan gigi secara profesional yang lebih sering saat trimester kedua tau ketiga. Hal ini berfungsi untuk mengurangi risiko terjadinya gingivitis kehamilan. Jangan lupa kabarkan pada dokter gigi, kalau Anda sedang hamil.

6 dari 6 halaman

5. Menopause

Berbagai perubahan kondisi mulut bisa terjadi sebagai konsekuensi pertambahan usia. Hal ini juga bisa terjadi akibat berbagai pengobatan yang dilakukan untuk memerangi penyakit, dan perubahan hormon saat menopause.

Perubahan kondisi mulut ini bisa berupa berubahnya selera, rasa terbakar pada mulut, sensitivitas yang lebih tinggi terhadap makanan panas atau dingin, dan menurunnya aliran saliva, yang membuat mulut kering.

Mulut kering, pada akhirnya, bisa mengakibatkan terjadinya gigi keropos dan penyakit gusi. Hal ini terjadi karena saliva sudah tidak bisa lagi melembapkan dan membersihkan mulut dengan cara menetralkan asam yang diproduksi plak.