Sukses

Jeda Antara Makan Siang dan Tidur Siang Baiknya Berapa Lama?

Jika kekenyangan lalu langsung tidur berbaring bisa membuat perut jadi tidak nyaman.

Liputan6.com, Jakarta Usai makan siang tidak sedikit di antara kita jadi mengantuk kemudian memilih tidur siang sebentar. Lalu, sebenarnya berapa lama jarak waktu terbaik antara makan siang dengan tidur siang?

Menurut pakar nutrisi Grace Judio-Kahl, sebenarnya tidak ada jeda waktu terbaik antara makan dengan tidur siang. "Ya, jika mengantuk fine-fine saja tidur siang," katanya saat dihubungi Health-Liputan6.com, Rabu (18/1/2017).

Namun kondisi di atas tidak berlaku bagi mereka yang makan hingga kekenyangan. Saat seseorang makan kekenyangan itu membuat lambung jadi penuh bila kemudian langsung berbaring bisa membuat perut jadi tidak nyaman.

"Pada saat kekenyangan lalu berbaring itu bisa membuat lambung terjepit hal ini membuat perut jadi tidak nyaman. Orang Jawa sering menyebut kondisi ini dengan 'suduken'," tuturnya lagi.

Dokter pemerhati gaya hidup ini juga mengatakan tidur siang juga tidak memengaruhi proses pencernaan makanan dalam usus. Memang saat kita duduk atau berdiri itu membuat makanan cepat turun ke saluran pencernaan. Sementara kalau berbaring itu membuat makanan lebih lama di lambung.

"Namun hal ini tidak terlalu ber-impact ke pencernaan atau asupan gizi yang masuk," kata Grace lagi.

Ditekankan pula oleh dokter Grace, tidur siang tidak memiliki kaitan dengan kegemukan. Kondisi berat badan berlebih alias kegemukan itu terjadi melihat total kalori yang masuk lebih tinggi dibanding energi yang keluar.

"Jadi kalau seseorang pagi olahraga, lalu sarapan, kemudian makan siang lalu mengantuk dan tidur siang, ya tidak akan membuat dia jadi gemuk jika asupan kalori yang masuk tidak berlebihan," katanya lagi.