Liputan6.com, Jakarta: Setiap dua detik lahir ke dunia seorang bayi prematur. Namun, setiap 31 detik, seorang bayi prematur meninggal dunia. Tingginya angka kelahiran dan kematian bayi prematur ini menjadi perhatian serius dalam kampanye bertajuk peduli bayi prematur yang digelar di Jakarta, Kamis (24/6).
Kampanye peduli bayi prematur sengaja digelar karena masih banyak masyarakat yang tak memiliki pengetahuan soal bayi prematur. wanita hamil perlu menghindari asap rokok, polusi udara, dan meningkatkan asupan vitamin serta gizi. Ini penting menghindari kelahiran bayi prematur. Selain itu, perlu juga memperhatikan asupan protein dan mineral. Takaran gizi bayi prematur harus melebihi bayi normal, terutama asupan A-A dan DHA.
Sang ibu juga harus memperhatikan masalah suhu tubuh bayi. Harus diusahakan suhu tubuh berada di kisaran 36,5 hingga 37,5 derajat Celcius. Bahkan, orang tua juga harus memperhatikan frekuensi buang air kecil dan besar. Dengan pengetahuan sederhana ini, kelahiran bayi prematur diharapkan bisa berkurang.(ULF)
Kampanye peduli bayi prematur sengaja digelar karena masih banyak masyarakat yang tak memiliki pengetahuan soal bayi prematur. wanita hamil perlu menghindari asap rokok, polusi udara, dan meningkatkan asupan vitamin serta gizi. Ini penting menghindari kelahiran bayi prematur. Selain itu, perlu juga memperhatikan asupan protein dan mineral. Takaran gizi bayi prematur harus melebihi bayi normal, terutama asupan A-A dan DHA.
Sang ibu juga harus memperhatikan masalah suhu tubuh bayi. Harus diusahakan suhu tubuh berada di kisaran 36,5 hingga 37,5 derajat Celcius. Bahkan, orang tua juga harus memperhatikan frekuensi buang air kecil dan besar. Dengan pengetahuan sederhana ini, kelahiran bayi prematur diharapkan bisa berkurang.(ULF)