Liputan6.com, New York- Kekerasaan, percobaan perkosaan, bahkan ejekan teman, bisa membuat trauma mendalam hingga masa kini. Bahkan trauma mendalam bisa berpengaruh besar dalam kehidupan kita.
"Pengalaman buruk di masa lalu bisa menyebabkan kemarahan, kecemasan, dan depresi saat dewasa," kata dokter penyakit dalam Vincent J. Felitti.
Baca Juga
Tak hanya mempengaruhi kejiwaan. Orang yang saat kecil alami trauma seperti siksaan psikologis atau fisik atau dibesarkan dengan kekerasan, cenderung mengalami kondisi kesehatan kronis saat dewasa. Seperti terkena diabetes, bronkitis, kanker, dan penyakit jantung. Peneliti menduga hal ini terjadi karena stres kronis.
Advertisement
"Stres kronis akibat rasa sakit emosional bisa membuat lemah imunitas dan sistem sirkulasi tubuh, tingkat hormon, fungsi jantung," kata psikiater Harold H. Bloomfield.
Sehingga kita perlu berdamai dengan masa lalu, karena kehidupan kita di masa kini terkait dengannya. Nah, berikut 7 cara untuk bisa berdamai dengan trauma yang terjadi di masa lalu, seperti mengutip Prevention, Jumat (20/1/2017).
1. Bingkai ulang masa lalu
Kita tidak bisa amengubah masa lalu tapi kita bisa mengatur bagaimana sudut pandang akan masa lalu. "Jika Anda bisa mengambil nilai di masa lalu, besar kemungkinan untuk menetralisir efek dari masa lalu," kata psikiater Harold H. Bloomfield.
Berdasarkan kejadian tidak menyenangkan di masa lalu, cobalah menanyakan kepada diri sendiri: Bagaimana pengalaman masa lalu membuatku jadi lebih kuat? atau Apa pelajaran berharga yang bisa kuraih dari hal tersebut?
2. Tak perlu malu
Pengasuhan yang kasar di masa lalu bisa memunculkan rasa malu kepada diri kita. Namun, Anda tidak perlu malu. "Malu membuat diri kita jadi tidak berharga dan dicintai," kata Bloomfield.
Seringkali aksi kekerasan pada masa lalu mengarahkan kita membuat 'janji psikis'. Misalnya bila dulu orangtua kasar mengasuh, Anda berjanji tidak akan melakukan hal yang sama pada anak.
Hal itu memang baik, tapi Bloomfield menyarankan untuk mengidentifikasi janji dibuat. Bahwa janji tersebut dibuat secara sadar dan bukan untuk menutupi rasa malu di masa lalu.
3. Lepaskan rasa sakit
Orang yang menuliskan trauma masa lalu menurut studi jadi lebih cepat sembuh dari sakit, sistem imunitas tubuh meningkat, dan jarang ke dokter.
"Sisihkan waktu untuk menuliskan surat untuk orang-orang yang pernah menyakiti Anda," kata Bloomfield.
Tidak perlu ada orang lain yang melihat surat ini, sehingga tidak perlu ragu menulisnya. Ini merupakan cara untuk melepaskan kemarahan yang Anda rasakan.
4. Jangan menyesali hal telah terjadi
"Jika saja..." "Andai saja..." dan hal-hal lain yang menyesali hal yang telah terjadi malah merusak ketenangan pikiran. "Salah satu aspek agar sembuh dari trauma masa lalu adalah berhenti menghukum diri sendiri," kata Bloomfield lagi.
Belajar menerima
5. Belajar menerima
"Meratapi nasib tidak akan mengubah masa lalu. Buat diri Anda menerima hal yang terjadi di masa lalu," kata Bloomfield.
6. Mencari kedamaian batik
Tidak peduli kejadian trauma apapun, selalu ada ruang damai dalam diri seseorang seperti kata Bloomfield. Jika Anda kesulitan mencari kedamaian tersebut cobalah dengan melakukan hal-hal menenangkan seperti yoga, meditasi, mendengarkan musik, bernapas dalam-dalam.
Lalu bagaimana bila trauma masa lalu hadir? Bloomfield menyarankan agar segera mengalihkan perhatian. "Segera ambil napas dalam dan hembuskan sambil mengucapkan dalam hati kata 'damai'," saran Bloomfield.
7. Ciptakan masa depan yang cerah
Masa lalu ada di belakang yang ada kini dan masa depan. Mengapa tidak membalas kejadian buruk di masa lalu dengan membuat kebaikan di masa depan. Coba bayangkan diri Anda di masa depan. Kemudian menuliskannya dalam kertas.
Lalu, pikirkan apa yang bisa ditulis untuk bisa mencapai cita-cita tersebut. Kemudian tulis langkah terdekat apa yang bisa dilakukan untuk mencapainya.
Advertisement