Liputan6.com, Jakarta Anda dan pasangan mungkin mencari tempat bercinta yang menarik demi membuat kehidupan seks bergairah. Tatkala Anda memutuskan piknik sambil mencuri waktu untuk bercinta bisa menjadi tantangan sendiri.
Baca Juga
Advertisement
Apalagi bila Anda berdua asyik berenang di pemandian air umum, seperti kolam renang atau mandi di bak panas. Pertanyaan selanjutnya, apakah berhubungan intim di air punya risiko? Aman atau tidak melakukan seks di dalam air?
Seperti ditulis pada laman Self, Senin (23/1/2017), sebelum Anda melakukannya, ada baiknya memerhatikan hal berikut ini terlebih dahulu.
1. Pemandian air umum yang sangat kotor
Kolam renang mengandung klorin dan banyak bakteri. Salah satu masalah kesehatan yang paling umum adalah tingkat pH yang tidak tepat sehingga lebih sulit untuk disinfektan melakukan pekerjaannya, menurut laporan Centers of Disease Control and Prevention (CDC) pada Mei 2016.
Hal yang sama berlaku untuk kolam pemandian air panas, terlebih lagi bercinta di danau dan lautan.
"Danau dan lautan adalah yang paling kotor. Bahkan mungkin Anda terkena infeksi bakteri atau penyakit yang dibawa di air," kata Idries Abdur-Rahman, seorang obstetri dan Ginekologi.
Hanyutkan pelumas alami
2. Air dapat menghanyutkan pelumas alami Anda
Bila kebanyakan orang berpikir, air seperti pelumas vagina tapi sebenarnya berbeda. Ketika berhubungan intim di air, pelumas vagina keluar akan hanyut sebagian. Air secara alami akan menghanyutkan pelumas cairan vagina dan berpotensi mengeringkan vagina.
"Kurangnya pelumasan dapat membuat Anda lebih rentan mengalami risiko lecet. Akhirnya, vagina akan kena infeksi dan kandungan pH vagina yang tidak seimbang sehingga berpotensi menyebabkan bakteri vaginosis atau infeksi jamur.
3. Tidak semua pelumas berfungsi di dalam air
Kondom dapat berfungsi dalam air selama air tersebut aman untuk berenang dengan tingkat klorin yang tidak terlalu tinggi.
Tapi tanpa pelumas yang tepat, kekeringan air yang diinduksi dan gesekan dapat membuat kondom lebih tidak berfungsi. Anda disarankan memakai pelumas dari silikon atau air. Pelumas yang berbasis minyak dapat merusak kondom.
Advertisement
Positif hamil
4. Anda berpeluang positif hamil saat berhubungan seks di dalam air
Jika seseorang mengalami ejakulasi saat bercinta di air dan Anda tidak menggunakan kontrasepsi, kemungkinan besar Anda bisa hamil. Air mani yang mengandung sperma tidak hanyut meskipun air dari tempat pemandia bisa masuk ke vagina selama hubungan seksual.
"Pelepasan air mani selama hubungan bahkan sebelum ejakulasi bisa saja terjadi. Bahkan jika pria menarik keluar alat kelamin sebelum ejakulasi, Anda masih bisa hamil di darat atau laut," kata Idries.
5. Tidak berarti Anda bisa hamil hanya karena seseorang ejakulasi di dalam air yang sama dengan Anda
Banyak rumor perihal orang yang hamil setelah berenang di kolam renang atau mandi di bak air panas."Air mani harus menjadi sangat dekat pada tubuh seorang wanita.
Jadi, jika pasangan Anda menarik keluar alat kelamin dan berejakulasi di tempat lain di dalam air, sperma tidak bisa masuk pada vagina Anda.
Sperma berkembang di suhu tubuh manusia mulai 36 derajat. Itulah sebabnya sperma dapat hidup sampai lima hari dalam tubuh wanita. Jika tidak, sperma akan mati cukup cepat ketika di tempat terbuka, apakah itu dalam suhu dingin dari kolam renang atau suhu yang lebih hangat di bak mandi dengan air panas.
Kena infeksi menular seksual
6. Seperti kehamilan, Infeksi Menular Seksual juga berisiko muncul dari air
Klorin dan desinfektan dapat membunuh beberapa bakteri tapi mudah membawa infeksi menular seksual. Sebenarnya, tanpa cukup pelumas akan meningkatkan peluang penyebaran IMS.
Di sisi lain, Anda tidak dapat mendeteksi IMS secara acak dari kolam renang karena ada orang lain yang mungkin berhubungan seks di dalamnya sebelum Anda berdua.
Advertisement