Liputan6.com, Jakarta Di belahan bumi bagian barat, sering terdengar lelucon, pasangan yang sebelumnya punya kehidupan seks yang panas, malah akan berhenti berhubungan seks begitu mereka menikah. Walau guyonan tadi tak sepenuhnya benar, sayangnya, juga tak sepenuhnya salah.
Di masa-masa awal pernikahan, biasanya seks begitu menggebu-gebu. Anda sangat ingin pasangan tahu, betapa Anda mencintainya. Dan salah satu cara pasti menunjukkannya adalah dengan berhubungan seks.
Advertisement
Baca Juga
Namun seiring bertambahnya usia pernikahan, biasanya hasrat bercinta tadi akan menurun, dan seks kemudian bisa berubah menjadi sekedar rutinitas. Lagipula Anda dan pasangan sudah sama-sama tahu, kalian memang saling mencintai, jadi hasrat untuk membuktikannya tak lagi membara.
Melansir Prevention, Senin (23/01/2017) sayangnya rasa tenang tadi justru bisa berakibat buruk bagi pernikahan. Anda dan pasangan bisa jadi kemudian malah berhenti berusaha dan saling merayu.
Tanpa sadar, Anda dan pasangan ternyata sudah berbulan-bulan tak berhubungan seks.
Banyak pasangan yang meremehkan hal itu, dan menganggapnya hal yang wajar. Memang, pernikahan bukan semata-mata soal seks, tapi bukan berarti Anda bisa sama sekali menyingkirkan dan melupakannya dari kehidupan pernikahan.
Untunya, ada beberapa tanda peringatan yang mengindakasikan Anda berdua bergerak menuju pernikahan yang tak ada kehidupan seksual di dalamnya. Jika Anda merasa tak lagi terkoneksi dengan pasangan secara seksual, berikut 5 tanda bahaya Anda dan pasangan berisiko akan menjalani pernikahan tanpa kehidupan seks:
1. Tidak pernah ada di kamar dalam waktu yang sama
Tak masalah jika pasangan memiliki jam tidur yang berbeda. Namun, jika Anda dan pasangan sepertinya tidak pernah menghabiskan waktu di kamar bersama, ini adalah masalah besar. Karena artinya, Anda dan pasangan membatasi situasi dimana kesempatan untuk berhubungan seks mungkin terjadi.
Kesempatan adalah faktor penting dalam keputusan kita untuk berhubungan seks. Anda berdua perlu untuk berada dekat secara fisik. Jadi, jika Anda berdua tak pernah pergi di tidur di waktu yang sama, Anda mungkin harus mulai mencoba mengikuti pasangan Anda.
Hal ini akan memperbesar kemungkinan seks terjadi.
Advertisement
2. Anda berdua selalu merasa lelah
Menjadi orang dewasa memang melelahkan, apalagi jika Anda juga adalah orangtua. Merasa lelah saat pasangan ingin berhubungan seks adalah hal yang wajar.
Namun, jika hal itu terus menjadi jawaban Anda setiap pasangan mengajak berhubungan seks, atau pasangan Anda yang seperti itu hal tersebut bisa jadi masalah.
Jika Anda terus-terusan merasa capek setiap pasangan mengajak berhubungan seksual, maka hal itu bukanlah karena lelah, tapi karena penghindaran. Jika itu yang terjadi, Anda berdua perlu melihat baik-baik ada apa dengan kehidupan seksual Anda. Kenapa Anda lebih memilih menghindarinya.
3. Berfokus pada hasil, bukan proses
Orgasme memang sesuatu yang luar biasa, namun bukan segala-galanya tentang seks. 99 persen seks adalah tentang apa yang bisa membawa Anda menuju orgasme--sentuhan, ciuman, belaian. Namun, ketika pasangan merasa lelah atau terburu-buru atau bosan terhadap satu sama lain, seringnya hubungan seksual mereka jadi hanya berfokus pada pencapaian orgasme secepat mungkin.
Foreplay lantas dilupakan. Saat Anda sudah lama menikah, biasanya Anda sudah tahu tentang kesukaan masing-masing, jadi serignya malah memilih cara tercepat untuk menyelesaikannya. Hal ini membuat keintiman jadi diabaikan, eksplorasi tak pernah lagi terjadi. Pasangan yang seperti ini akan berhubungan seks, lantas kembali ke kegiatannya masing-masing.
Hal ini akan mnejadi masalah karena, ketika pasangan hanya fokus pada orgasme, hal ini tidak akan membuat Anda berdua sadar, betapa Anda saling membutuhkan untuk mencapainya. Anda akan mulai berpikir, "Aku akan bisa mendapatkan orgasme lebih cepat dengan tanganku sendiri" dan, tak lama, Anda berdua akan kehilangan alasan untuk berhubungan seks.
Advertisement
4. Tidak mempedulikan penampilan
Salah satu bagian terbaik dari menikah, secara teori, adalah memiliki seseorang yang akan mencintai Anda apa adanya. Seperti kentut di kasur, menggunakan kaus lusush yang sama, dan terlihat berantakan. Namun, kenyamanan tadi bisa merugikan kehidupan seksual.
Bukan berarti Anda lantas harus berdandan di rumah, namun tak ada salahnya untuk selalu terlihat bersih, rapi, atau wangi. Sesekali perlakukan suami/istri seperti saat masih berkencan dulu, terutama jika Anda merasa frekuensi Anda berhubungan seks sudah semakin sedikit.
Tak pernah ada salahnya untuk selalu memberikan versi terbaik dari diri Anda bagi pasangan.
5. Terlalu banyak hal yang tak tersampaikan
Ini adalah alasan yang cukup berat. Seperti yang mungkin bisa disampaikan oleh orang-orang yang sudah lama menikah, terkadang ada masanya Anda dan pasangan tak selalu setuju.
Anda merasa seperti tak bisa berbicara degnannya. Anda memiliki suatu hal dalam hidup yang tak bisa Anda sampaikan dan bicarakan padanya--dan Anda yakin dia melakukan hal yang sama.
Atau Anda mungkin memiliki sesuatu yang ingin Anda sampaikan--kekesalan, keinginan terpendam, kebutuhan--namun Anda tak pernah bisa melakukannya. Entah karena marah, tak peduli, atau hal lainnya.
Ketika ada terlalu banyak hal yang dibenam dalam pernikahan, hal itu tentunya bisa mempengaruhi kehidupan seks. Karena seks adalah tentang keintiman dan keterbukaan. Dan Anda tidak akan merasa seksi atau terbuka ketika Anda terus-terusan kesal pada pasangan.
Jika percakapan yang tertahan ini menjadi karakter yang menentukan pernikahan, Anda harus siap kehidupan seksual Anda juga akan berakhir. Karena jika Anda hidup terpisah secara emosional dengan pasangan, maka secara seksual Anda juga akan berpisah.
Advertisement