Liputan6.com, Jakarta Tulang belakang yang baik memang harus berbentuk tegak dan kokoh. Ini membuat para orangtua mengharuskan anaknya memakai ransel atau tas sekolah yang membantu menopang kedua lengan sehingga menjadi condong ke belakang dan bahu menjadi lebih tegak.
Kendati ini merupakan strategi pintar untuk membangun tulang serta postur tubuh yang ideal pada anak, beban dalam tas sekolah yang terlalu berat diyakini dapat menciptakan rasa nyeri atau sakit pada punggung anak.
Usia anak yang masih sekolah tergolong muda dan pasalnya masih dalam masa pertumbuhan. Ketika terlalu berat beban yang dibawa dalam tas-nya itu, sang anak akan terganggu perkembangan tulangnya dan jadi sering sakit di bagian tulang belakang.
“Nanti efeknya pada tulang belakang akan dirasakan anak ketika ia dewasa,” jelas Rob Danoff, dokter pengobatan osteophatic di Philadelphia, mengutip TIME, Selasa (24/1/2017).
Hal ini didukung oleh hasil penelitian di University of California, San Diego, AS pada tahun 2010 lalu. Penelitian tersebut mengungkap fakta bahwa sepertiga anak berusia 11 hingga 14 tahun menderita sakit atau nyeri punggung akibat tas sekolahnya berisikan beban terlalu berat.
Penelitian lain pada tahun 2011 juga menyimpulkan hal yang sama. Para peneliti menyarankan untuk setiap orangtua memilih ransel anak yang menggunakan tali bertekstur empuk agar bahu tidak cedera dan mengajarkan anak untuk membawa hal-hal yang penting saja dan sisanya disimpan di loker agar tidak terlalu berat beban yang dibawanya.
Menurut penelitian, beban ransel tidak boleh lebih dari 10 hingga 20 persen berat badan anak karena berpotensi mencederai bagian belakangnya.
Awas, Punggung Anak Bisa Cedera Karena Tas Sekolah Terlalu Berat
Tas sekolah anak yang bebannya terlalu berat berisiko mencederai tulang belakang.
Advertisement