Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Mengintip Rahasia Seks Para Kaisar China

Ribuan ramuan itu merupakan gabungan dan variasi beberapa bahan herbal atau simplisia yang disebut para tabib sebagai pendongkrak libido dan

Liputan6.com, Jakarta Menjelang imlek, kehidupan seks para kaisar China tentu sangat menarik dibahas. Sejumlah kalangan menilai, beberapa ramuan herbal mampu mendongkrak kehidupan seks para raja. Benarkah?

Sama seperti para raja di berbagai belahan dunia lain, para kaisar China juga suka berburu. Ada saatnya para raja keluar diiringi pembantu setianya dan para pengawal. Kelinci dan utamanya kijang, acap jadi sasaran bidikan panah sang raja. 

Selain dagingnya enak, binatang-binatang ini sangat lincah dan larinya tak kalah hebat dibandingkan kuda-kuda tunggangan kaisar dan pengikutnya. Jadi, kaisar bisa sekaligus olah fisik berkuda saat keringat membasahi jubah emas sang raja yang berkilau diterpa mentari. Itulah gairah memburu makin menggebu. Apalagi sang raja tak hanya termotivasi oleh sulitnya mendapatkan binatang-binatang yang lincah itu.

"Ada obat yang sedang dicari para kaisar itu!," tutur Dr. Rahmat, ahli pengobatan tradisional China (Traditional Chinese Medicine atau TCM) dalam sebuah perbincangan di Klinik Shanghai, tempatnya berpraktik.

Tiap kali seekor kijang atau rusa muda tertembus panah sang raja, tanduknya langsung dipotong. "Nah, darah yang mengalir dari tanduk, ya paling beberapa tetes, dimasukkan dalam cangkir yang sudah diberi arak, langsung diminum," tuturnya. Dan, itulah obat manjur bagi kejantanan sang raja. Sekilas kisah yang acap tertuang dalam kisah-kisah literatur China kuno.

Tegukan setetes atau dua tetes darah dari tanduk rusa adalah sebagian kecil ramuan yang digunakan para kaisar Cina untuk meningkatkan stamina dan kejantanan. "Ada ribuan ramuan yang digunakan," ujarnya.

Ribuan ramuan itu merupakan gabungan dan variasi beberapa bahan herbal atau simplisia yang disebut para tabib sebagai pendongkrak libido dan stamina.

Menurut Dr. Rahmat, inti dari ramuan itu pada dasarnya untuk meningkatkan atau memperkuat energi (ginseng, astragalus, akar dang seng), menguatkan darah (dang qui, chuan xiong) dan ginjal (tanduk rusa, morinda officinalis atau Ba Ji Tian, batang dan akar benalu, dan cistanche salsa yang di Cina disebut roucongrong).

Ramuan herbal menjadi satu-satunya sarana karena latihan fisik seperti taichi dan kungfu tidak selalu dilakukan para kaisar, meski ada juga yang melatih fisiknya ini demi memperkuat stamina di ranjang. "Taichi bermanfaat untuk memperkuat pinggang," kata Sinse David Sungahandra.

Resep-resep pendongkrak ini pasti berbeda antara tabib dari kaisar satu dengan tabib kaisar sebelum atau sesudahnya. "Resep-resep ini penting bagi para kaisar karena mereka setiap hari sibuk dengan urusan kenegaraan," ungkap Dr. Rahmat.

Apalagi yang mesti didatangi kaisar adalah selir-selir yang jumlahnya puluhan. Jadi, dengan jadwal ketat, kaisar harus mengikuti berbagai protokoler. Mulai dari minum resep sampai menentukan hari dan siapa selir yang harus
didatangi.

Sejak siang, para selir yang sudah tahu bakal dikunjungi kaisar mesti menyiapkan diri. "Pijat, mandi, dan berdandan yang cantik adalah bagian dari protokol yang harus dijalani para selir itu," ujar Dr. Rahmat.

Bagi kaisar, prosedur tak sebegitu rumit. Sang raja cukup mandi dan diberi ramuan obat sore harinya, sebelum membuat para selir ini "menyerah" di malam harinya.