Sukses

Sebaiknya Jauh dari Mantan Pacar Usai Putus Cinta atau Tidak?

Apa yang sebaiknya kita lakukan setelah putus cinta? Tetap berteman baik dengan mantan pacar yang mengesalkan atau justru menjauh?

Liputan6.com, Jakarta Segelintir individu ada yang berusaha tetap menjalin hubungan baik dengan mantan pacar setelah putus cinta. Mereka tidak ingin rasa cinta yang pernah ada berubah jadi benci gara-gara hubungan yang sudah berakhir.

Putus cinta, boleh, tapi jangan sampai putus komunikasi. Toh, menjalin hubungan baik dengan mantan pacar tak selalu buruk. Apalagi buat mereka yang sudah lebih dulu berteman sebelum akhirnya menjadi sepasang kekasih.

Sebuah studi yang diterbitkan University of Arizona, AS, menyebut, tetap menjalin komunikasi dengan mantan pacar setelah putus cinta dapat mendatangkan kedamaian dan ketenganan.

Hal itulah yang didapat para peneliti dari sejumlah responden untuk studi ini. Menurut mereka, ketika tetap berteman baik setelah putus cinta, perasaan mereka jauh lebih baik, dan tidak dihantui perasaan gelisah ketika dihadapkan dengan satu kondisi yang membuat mereka harus bertemu.

Meski memilih tetap berhubungan baik dengan mantan setelah putus cinta, bukan berarti Anda dan dia harus selalu bertemu, saling menghubungi, atau berkirim pesan singkat menanyakan kabar.

Seperti dikutip dari Times of India, Selasa (31-1-2017), langkah itu diambil semata-mata menghindari drama-drama tidak jelas kalau-kalau dipertemukan kembali.

Namun, peneliti dari Oakland University justru punya tanggapan yang berbeda. Menurut mereka, hanya psikopat yang tetap berteman dengan mantan pacar setelah putus cinta.

Justin Mogilski dan Dr Lisa Welling melibatkan 861 orang respondens dalam studi ini. Keduanya mengajukan pertanyaan mengenai alasan mereka putus dari mantan, dan apa juga yang membuat mereka tetap berteman baik dengan mantan.

Baik Justin maupun Lisa, kemudian menyerahkan sebuah kuesioner untuk mereka isi. Beberapa hal yang ditanyakan itu berguna untuk menganalisa perilaku menyimpang yang tersimpan di benak mereka.

Rupanya, setelah semua hasil dikumpulkan, adapun alasan mereka tetap berteman baik dengan mantan pacar setelah putus cinta adalah, ada "niat" untuk balas dendam. Dalam arti, mantan pacar dapat mereka manfaatkan untuk kepentingan diri sendiri.

Hasil temuan lain yang mereka masukkan ke dalam jurnal Personality and Individual Differences adalah, alasan pria tetap menjalin hubungan pertemanan dengan mantan pacar, padahal penyebab putus cinta di antara mereka karena hadirnya orang ketiga.

"Pria punya potensi besar mengubah pertemanan menjadi kesempatan memenuhkan hasrat seksual," kata keduanya dikutip dari Daily Mail.

Rupanya, sex menjadi alasan kuat para pria di AS dan negara sekitarnya tetap berhubungan baik dengan mantan pacar setelah putus cinta.