Liputan6.com, Jakarta Roti sudah menjadi salah satu menu sarapan andalan banyak orang di seluruh dunia. Karbohidrat yang dikandungnya cukup untuk membuat tubuh berenergi dari pagi hingga siang hari.
Apa yang terjadi jika seseorang berhenti mengonsumi roti? Berikut jawabannya seperti dilansir dari Women’s Health Magazine, Rabu (1/2/2017).
Tubuh kekurangan air
Ketika seseorang setop pengonsumsian roti, tubuhnya akan terasa lebih ringan. Namun ini bukan pertanda berkurangnya lemak melainkan berkurangnya air dalam tubuh. Karbohidrat dalam roti membantu menyimpan air dalam tubuh dan tanpanya, air pun cepat terkuras keluar dari tubuh.
Sakit flu
Berhenti mengonsumsi roti membuat seseorang rentan terkena flu. Ini dikarenakan tubuhnya kekurang glikogen dari karbohidrat yang merupakan sumber energi utama otak. Tanpa glikogen, tubuh terpaksa mengandalkan pengolahan lemak serta karbon yang disebut ketones. Kedua hal ini membuat tubuh lemas dan kekebalannya terhadap virus flu tidak terjamin.
Susah BAB
Saat seseorang setop mengonsumsi roti yang mana terbuat dari gandum, dirinya pun akan kekurangat serat. Hasilnya, buang air besar pun jadi sulit dan tidak lancar.
Mood jelek
Roti mengandung karbohidrat yang mana penting perannya dalam mengendalikan neurotransmitter serotonin di otak. Serotonin membantu mengendalikan mood atau suasana hati seseorang agar lebih baik. Berhenti mengonsumsi roti atau makanan mengandung karbohidrat lainnya akan membuat suasana hati jadi buruk.
Ini Konsekuensinya Jika Anda Setop Makan Roti
Berhenti mengonsumsi roti berarti kebutuhan karbohidrat dalam tubuh tidak terpenuhi.
Advertisement