Liputan6.com, Jakarta Kentut merupakan cara alami tubuh mengeluarkan gas berlebih. Gas yang dikeluarkan ini adalah normal hasil mencerna makanan. Saat usus memecah-mecah makanan menjadi nutrisi, ada sejumlah gas yang dihasilkan lalu dikeluarkan menjadi kentut, seperti dikutip laman WebMD.
Namun, ada kalanya frekuensi kentut lebih sering dibandingkan biasanya. Menurut dokter dari American College of Gastroenterology, Patricia Raymond, ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang kentut berlebihan seperti mengutip Mirror, Kamis (2/2/2017).
1. Naik pesawat terbang
Advertisement
Pernah tidak memperhatikan saat naik pesawat terbang jadi lebih sering kentut? Jika iya, itu normal kok.
Saat berada di ketinggian, tubuh memproduksi gas lebih banyak. Hal ini membuat perut jadi kembung yang berujung jadi kentut.
2. Makanan tertentu
Tidak semua makanan yang dikonsumsi akan dicerna usus. Ada beberapa jenis makanan yang berpengaruh terhadap pembentukan gas di saluran cerna. Kacang-kacangan, kubis, brokoli, merupakan contoh makanan yang sering menyebabkan kentut.
3. Terlalu banyak udara
Saat makan atau minum, akan ada udara yang masuk. Namun saat mengonsumsi permen karet, makan secara cepat atau minum berkarbonasi membuat banyak udara di saluran pencernaan kita. Hal ini pun membuat kita jadi sering kentut. Namun jangan malu, kentut karena kondisi ini tidak menimbulkan bau.
4. Sistem pencernaan sulit mencerna nutrisi
Sering kentut merupakan salah satu tanda tubuh kesulitan menyerap nutrisi. Ada beberapa jenis makanan yang membuat tubuh sulit mencerna nutrisi. Salah satunya seperti gula dari karbohidrat.
5. Penyakit serius
Frekuensi kentut memang bisa berbeda setiap hari. Namun dokter Raymond mengingatkan bila kentut terjadi berlebihan, perut terasa kembung diikuti dengan sakit atau gejala lain seperti diare atau sembelit coba konsultasikan dengan dokter.
Bila kentut terlalu sering dan berbau tak sedap bisa jadi gejala IBS (irritable bowel syndrome).