Sukses

Curhat Terlalu Lama Cenderung Diulang dan Didramatisir

Berapa lama waktu yang dianjurkan untuk curhat? Bolehkah curhat terlalu lama? Dan berapa lama sebenarnya waktu curhat yang ideal?

Liputan6.com, Jakarta Curhat atau mencurahkan isi hati ke orang lain merupakan salah satu cara meringankan beban dan mengurangi stres.

Karena pada dasarnya manusia itu adalah mahluk sosial, setelah ia menumpahkan kesah dan perasaan yang selama ini dipendam, perasaannya akan lebih plong, beban di dirinya pun terasa lebih ringan.

Ketua Psikiatri dan Ilmu Perilaku di Stanford University, Dr David Spiegel mengatakan, sudah banyak penelitian yang menyebut, mendapat dukungan sosial dari orang lain (yang didapat setelah curhat), dapat membantu kita membangun ketahanan terhadap stres. Dukungan dari orang terdekat, terlebih dari orang yang kita cintai, membuat diri ini jauh lebih kuat dalam menghadapi cobaan hidup.

Namun, berapa lama kita harus curhat? Dikutip dari situs Marieclaire, Senin (6/2/2017)penduduk di Inggris yang dikenal doyan curhat, telah menghabiskan waktunya hingga 100 jam per tahun hanya untuk meminta pendapat keluarga atau sahabat terkait pilihan hidupnya. Biasanya, topik yang sering dijadikan bahan untuk curhat terkait cinta, pekerjaan, seks.

Hasil ini didapat setelah peneliti, Amigo Loans, melibatkan 2.000 orang responden berumur 18 sampai 45 tahun, dan ditanya soal hobi curhatnya ini.

Rupanya, jika curhat baru dilakukan hanya satu kali, rasanya kurang afdol dan masih kurang yakin. Mereka butuh, setidaknya, tiga sampai empat kali curhat hanya untuk diyakinkankan bahwa pilihannya itu memang sudah tepat.

Sementara menurut Fanny Lara Amabadar, Life Coaching dan Time Line Therapy pernah mengatakan, jika ada orang curhat ke dirinya, dia tidak akan membiarkan orang tersebut cerita terlalu lama.

"Maksimal 15 menit. Karena dengan waktu ini, saya biasanya sudah paham inti masalahnya apa. Kalau terlalu lama, curhat-an orang itu cenderung diulang dan nanti malah mendramatisir," kata Fanny, praktisi bersertifikat Neuro-linguistic programming (NLP), Hipnoterapi, Rapid Change Therapy (RCT) Life Coaching dan Time Line Therapy pada Januari 2015.