Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Posisi Seks Terbaik bagi Pria Penderita Nyeri Punggung

Nyeri punggung bisa membuat seks jadi menyiksa. Karena itu, pastikan Anda memilih posisi seks terbaik untuk melakukannya.

Liputan6.com, Jakarta Ketika mengalami nyeri punggung, seks bisa jadi malah menyakitkan dan bukannya menyenangkan. Namun, bukan berarti lantas Anda harus berhenti melakukannya.

Studi baru dari University of Waterloo menemukan beberapa posisi seks bisa membuat seks terasa lebih baik bagi penderita nyeri punggung.

Studi ini menemukan bahwa pria dengan nyeri punggung flexion-intolerant (tak bisa dilekuk atau ditekuk)--yang muncul ketika membungkukkan pinggang, dan paling sering dialami oleh pria muda--bisa mencoba posisi seks doggy style.

Posisi ini adalah posisi seks yang paling menjaga dan melindungi tulang belakang karena paling sedikit membutuhkan pergerakan. Ketika melakukan doggy style, pria bisa bertahan di posisi netral tanpa harus membungkuk sama sekali, ujar penulis studi Stuart McGill, Pd.D.

Posisi seks terbaik kedua adalah misionaris. Dengan posisi ini pria bisa menopang beratnya tubuhnya menggunakan tangan. Pastikan tidak dengan siku.

Jika Anda merasa posisi misionaris terlalu membosankan, variasi dari doggy style bisa dicoba. Pada posisi ini, wanita menopang tubuhnya dengan tangan, bukan siku. Sayangnya, posisi variasi ini tidak seaman doggy style klasik karena sudut penetrasinya berubah sedikit. Posisi ini membutuhkan lebih banyak pergerakan punggung.

Berlawanan dengan pemikiran ortopedi sebelumnya, posisi seks menyendok (spooning) ternyata sangatlah buruk bagi pria dengan nyeri punggung. Ini karena semakin sulit untuk menggerakkan panggul untuk melakukan penetrasi pada posisi ini.

Namun McGill memperingatkan, jika Anda mengalami nyeri punggung akut, mungkin akan lebih baik untuk cuti sementara dari hubungan seks. Studi ini berfokus pada nyeri punggung kronis episodik--nyeri punggung yang datang dan pergi.

Studi ini melansir Men's Health, Selasa (7/2/2017).

Video Terkini