Sukses

Kenali Gejala Radang Panggul yang Picu Infertilitas

Radang panggul atau Pelvic Inflammatory Disease (PID) memiliki efek jangka panjang seperti kemandulan atau infertilitas,

Liputan6.com, Jakarta Radang panggul atau Pelvic Inflammatory Disease (PID) memiliki efek jangka panjang seperti kemandulan atau infertilitas, tulis peneliti.

Seperti diberitakan WebMD, Selasa (7/2/2017), penyakit ini biasanya menyerang wanita 16-25 tahun. Kondisi ini diakibatkan oleh Penyakit Menular Seksual (PMS) seperti klamidia dan gonore. 

Penulis studi, Kristen Kreisel yang juga ahli epidemiologi dari divisi pencegahan penyakit menular seksual di Amerika mengatakan, radang panggul ini sering tidak menunjukkan gejala. Hanya ada beberapa kondisi yang muncul pada umumnya.

"Gejalanya termasuk keputihan abnormal atau sensasi terbakar (panas) saat buang air kecil. Perut mungkin juga terasa sakit terus menerus, demam, nyeri atau pendarahan selama berhubungan seksual," kata Kreisel.

Studi yang diterbitkan 27 Januari di CDC's Morbidity and Mortality Weekly Report juga melaporkan, selain mempengaruhi kesuburan, kondisi ini menimbulkan bahaya lain seperti nyeri panggul kronis dan kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan).

"Tidak ada tes khusus untuk mendiagnosis radang panggul, sehingga dokter sering mengandalkan pelaporan gejala. Itu salah satu hal yang paling menakutkan karena Anda mungkin tidak tahu itu bisa terjadi," tutur Kreisel.

Kepala Kebidanan dan Ginekologi di Christiana Care Health System di Wilmington, Dr Matthew Hoffman mengatakan, untuk mencegah penyakit radang panggul disarankan menggunakan kondom, pil kontrasepsi atau IUD.

Kreisel dan Hoffman setuju bahwa wanita yang aktif secara seksual di bawah usia 25 harus diskrining setiap tahun untuk PMS. Proses itu biasanya menggunakan swab vagina atau tes urine. Sedangkan pengobatan untuk gonore dan klamidia mencakup antibiotik.

 

Video Terkini