Sukses

Kata Psikolog tentang Viral Sayembara Pendamping Wisuda

Sayembara pendamping wisuda yang beredar di media sosial sebenarnya bukan hal yang baru lagi. Namun, apakah motif di balik fenomena ini?

Liputan6.com, Jakarta Pernahkah Anda membaca atau menemukan sayembara mencari jodoh atau pasangan? Jika ya, mungkin hal tersebut kini telah menjadi viral di media sosial. Namun, bukan lagi mencari jodoh melainkan pendamping untuk wisuda.

Psikolog Anak dan Remaja, Ratih Ibrahim dari Universitas Indonesia mengatakan sayembara pendamping wisuda yang tengah beredar di media sosial sebenarnya bukan hal yang baru lagi. Sebab, sejak dahulu sayembara seperti ini sudah pernah ramai diperbincangkan.

"Kalau dulu tuh carinya buat temen kondangan, bahkan ada situs yang menyediakan pendampingnya. Tapi kalau di Indonesia sendiri hal ini kan belum umum ya.. Jadi kesannya kayak membuka aib sendiri," ungkapnya saat dihubungi oleh Health-Liputan6.com, Kamis (9/2/2017).

Bicara tentang motif, menurut Ratih, masyarakat tidak boleh secara langsung berpikiran negatif terhadap wanita atau pria yang berani mengumbar atau membuat sayembara semacam itu. Sebab, ada banyak motif atau latar belakang yang membuat seseorang berani melakukan hal tersebut.

"Kita enggak bisa secara langsung bilang dia yang menuliskan itu kesepian, atau apa karena mungkin aja tujuannya bener-bener mencari pendamping. Tapi harus lihat usianya juga dia lulusan S1, S2 kah, atau bahkan kalau dia lulusan D1 yang which is dia baru lulus SMA dan hitungannya masih remaja ya cara berpikirnya masih seperti itu," kata Ratih.

Ratih berpendapat, individu yang berani menunjukkan hal personal di depan umum seperti media sosial memiliki kecenderungan untuk diperhatikan oleh banyak orang.

"Dengan dia menuliskan (sayembara) itu akan banyak orang yang bakal comment dan mungkin aja dia memiliki kenikmatan tersendiri ketika mendapatkan liked, comment, pokoknya everybody talked about her dan dia jadi famous atau bahkan ya cuma buat lucu-lucuan aja," Ratih menuntaskan.

Â