Liputan6.com, Jakarta Siapa yang tidak senang memiliki banyak teman? Perasaan bahagia mengetahui diri kita diakui, dianggap, berarti, bagian dari suatu kelompok atau pergaulan dan dipandang memiliki suatu kelebihan tentunya tidak ada bandingannya.
Meski rasa bahagia itu tak tertandingi, perlu diketahui bahwa ada beberapa jenis teman yang keberadaannya di sekitar Anda justru mengancam kesehatan jiwa dan mental Anda.
Berikut 5 tipe teman yang harus dihindari seperti dilansir dari US News, Jumat (10/2/2017).
Pengeluh
Mendengarkan tangisan serta keluhan teman yang baru saja putus atau bertengkar dengan kedua orangtuanya memang tugas seorang teman. Sebagai teman yang baik, Anda tentu akan mendengarkannya dan juga menghabiskan waktu bersamanya untuk menghiburnya. Namun kalau ia terus-menerus mengeluh setiap minggu dengan topik untuk dikeluhkan tetap sama atau berbeda akan membuat Anda ikutan pusing. Kisah hidupnya yang seolah sangat terpuruk dengan cobaan menghantam tiada henti membuat Anda ikutan stres dan menjadi pesimis dengan hidup. Anda pun akan jadi pengeluh yang tak kenal rasa bersyukur karena apa pun selalu diikuti kata ‘tapi’.
Pengkritik dan pencari masalah
Pengkritik
Teman yang memiliki wawasan luas sekaligus rasa penasaran tinggi memang jarang ditemui. Berteman dengannya memang membuat Anda lebih pintar, hidup lebih berwarna dan perbincangan dengannya tidak akan pernah membosankan. Namun ada beberapa orang dengan kemampuan otak lebih yang menjadi terlalu idealis cara berpikirnya sehingga segala hal apa pun atau siapa pun yang dianggap tidak setara tingkat kepintarannya dikritik keras olehnya. Jika Anda tidak bisa menyaingi kemampuan otaknya, kemungkinan besar Anda akan dikritik hari demi hari hingga muak dan Anda bisa menjadi merasa kurang percaya diri karena selama ini selalu berada di sekitar orang yang lebih daripada Anda. Anda pun akan ikutan menjadi pengkritik yang selalu merespon hal apa pun dengan kata ‘harusnya’.
Pencari masalah
Seorang teman memang umumnya akan menjadi pembela nomor satu kita. Ketika kita diperolok orang lain atau terlibat dalam perkelahian, tentunya ia akan berada di samping kita untuk membantu dan melindungi. Namun terkadang seorang teman yang terlalu sering beraksi sebagai pembela membuat Anda selalu berada di tengah masalah. Bukan menenangkan Anda, biasanya teman tipe ini lebih suka memanas-manasi atau mengkompori Anda dengan meyakinkan Anda bahwa harga diri Anda telah diinjak dan hal ini akan membuat emosi Anda bergerak lebih cepat daripada logika. Lama-lama Anda akan seperti teman Anda ini, suka mencari sensasi yang ujung-ujungnya bisa membahayakan keselamatan jiwa Anda.
Advertisement
Pemalas dan pengatur
Pemalas
Memang setiap orang membutuhkan waktu rehat dan bersenang-senang agar tak selalu dipenatkan kerjaan kantor yang menumpuk. Berteman dengan seseorang yang lebih sering mengajak Anda untuk main game atau nonton televisi memang membuat Anda nyaman karena tenaga Anda tidak banyak terkuras. Namun terlalu lama menghabiskan waktu berleha-leha bersamanya akan membuat Anda menjadi seorang pemalas yang enggan melakukan apa pun, bahkan upaya meraih kesuksesan pun jadi terhambat.
Pengatur
Berteman dengan seseorang yang bisa mengayomi Anda tentu sangat enak. Ibaratnya seperti memiliki sosok orangtua kedua yang selalu mengingatkan Anda untuk makan, minum vitamin atau berolahraga. Saat sakit pun Anda tidak khawatir karena merasa ada teman yang akan merawat kita. Namun jika Anda terus-menerus membiarkan teman seperti ini mengendalikan hidup Anda, maka sangat mungkin ia akan menjadi dominan dan mulai mengatur hal-hal dalam hidup Anda yang seharusnya tidak diatur olehnya. Anda kemungkinan besar akan merasa terkekang dan menjadi stres berkepanjangan.