Liputan6.com, Jakarta Ada anak yang diberkahi memiliki kecerdasan di bidang intelektual di atas rata-rata atau anak jenius. Namun, kesuksesan bukan hanya milik anak jenius saja, yang kurang jenius juga bisa mencapainya. Orangtua punya peran besar mendidik buah hati menjadi anak sukses.
Beragam studi pun dilakukan untuk mencari tahu cara mendidik anak sukses. Rupanya ada beberapa kesamaan cara orangtua dari anak-anak sukses dalam mendidik buah hatinya. Berikut selengkapnya seperti mengutip Business Insider, Senin (13/2/2017).
Baca Juga
1. Orangtua tetap meminta anak-anak mengerjakan pekerjaan rumah tangga
Advertisement
"Jika anak-anak tidak mencuci piring, itu artinya ada orang lain yang melakukan itu untuk mereka," kata wanita yang juga pernah menjadi Dekan di Stanford University, Julie Lythcott-Haims.
Menurut Haims, dengan anak-anak mengerjakan pekerjaan rumah tangga mereka belajar bahwa ada hal-hal lain yang perlu dikerjakan. Dan kerja sama tim dalam melakukan sesuatu berkontribusi dalam kesuksesan.
"Membesarkan anak dengan mengajarkan mereka melakukan pekerjaan rumah tangga membuat mereka nanti saat sudah bekerja mampu bekerjasama dengan rekan kerja sekaligus lebih mandiri," kata Haims.
2. Orangtua mengajari cara bersosialisasi
Kesuksesan tidak melulu terkait hal akademis, tapi juga kemampuan bersosialisasi dengan orang lain. Hal ini terbukti dalam studi yang dilakukan peneliti asal Pennsylvania State University dan Duke University.
Mereka melakukan studi terhadap 700 anak-anak TK hingga usia 25 tahun. Peneliti mendapati ada korelasi signifikan antara kemampuan bersosialisasi anak saat TK dengan kesuksesan saat dewasa.
"Studi menunjukkan membantu anak-anak mengembangkan kterampilan sosial dan emosional merupakan hal penting yang perlu kita persiapkan bagi masa depan anak-anak," kata Direktur Robert Wood Johnson Foundation, Robert Wood Johnson Foundation yang mendanai riset tersebut.
3. Ekspektasi tinggi
Harapan besar dari orangtua agar anak sukses ternyata berpengaruh terhadap pencapaian anak. Contohnya menginginkan anak studi hingga kuliah, orangtua jadi memiliki semangat mengumpulkan materi serta mengarahkan anak agar bisa bersekolah tinggi.
Mengajari matematika sejak awal
4. Hubungan yang sehat dalam keluarga
Anak-anak yang berada dalam keluarga penuh konflik, cenderung kesuksesan anak-anak tidak sebaik mereka yang berada dalam hubungan keluarga sehat. Hal ini disampaikan lewat penelitian dari University of Illinois.
Salah satunya anak yang orangtuanya bercerai. Ada sebuah studi mengungkapkan perceraian orangtua masih menimbulkan rasa nyeri dan stres hingga belasan tahun kemudian.
5. Mengajari matematika sejak awal
Mengajari matematika sejak anak prasekolah rupanya berdampak besar pada kesuksesan nanti. Penguasaan matematika dasar di awal belajar, bisa memprediksi juga prestasinya di masa depan," kata salah satu peneliti dari Northwestern University, Greg Duncan.
6. Orangtua membina hubungan baik dengan anak
Hubungan yang hangat antara orangtua dan anak cenderung memiliki nilai akademis yang baik. Ini terbukti dalam studi di 2014, anak-anak yang memiliki hubungan baik saat usia tiga tahuh, memiliki prestasi akademik gemilang saat sudah dewasa.
7. Ibu yang bahagia
Ibu yang memiliki banyak waktu dan hubungan yang baik dengan anak-anak saat usia 3 -11 tahun, saat besar anak-anak cenderung memiliki perilaku sopan, sejahtera, dan sukses. Lalu, ibu yang jarang stres dengan perilaku anak juga berdampak pada kesuksesan anak.
"Stres pada ibu, terutama ibu yang stres karena anak-anak dan pekerjaan, berpengaruh terhadap perilaku anak," kata sosiolog dari Green State University, Kei Nomaguchi.
Advertisement