Sukses

Pria Lajang Suka Pamer Kekayaan di Hari Valentine, Apa Tujuannya?

Studi di Harvard University, AS kuak fakta bahwa pria lajang menjadikan hari Valentine momen tepat untuk menunjukan kesanggupan finansialnya

Liputan6.com, Jakarta Mendapatkan atau memberi hadiah merupakan salah satu agenda penting yang dilakukan pada perayaan hari Valentine. Bingkisan cokelat atau boneka beruang yang disertai dengan kartu ucapan berwarna pink pasalnya menjadi kado Valentine andalan setiap pasangan dari waktu ke waktu.

Bagi wanita, hari Valentine adalah momen penting untuk dirinya dimanjakan dengan hadiah yang diyakini merupakan simbol cinta serta kasih sayang pasangannya. Bagi pria, hari Valentine lebih dari sekedar momen untuk memberikan hadiah kepada pasangan.

Pakar marketing di Harvard Business School mengatakan, hari Valentine bagi pria, khususnya yang belum menikah, adalah momen untuk dirinya memamerkan kekayaannya.

Seperti dimuat laman Health Day, Selasa (14/2/2017), pria lajang atau belum menikah pengeluarannya saat hari Valentine jauh lebih besar dibandingkan pria yang sudah menikah. Pria lajang diyakini lebih rela menghamburkan uangnya demi menyenangkan hati sang kekasih.

Tentu ini menjadi pertanyaan bagi semua orang. Mengapa hari Valentine dijadikan ajang pamer kekayaan? Apakah niat menyenangkan hati pasangan harus seberlebihan itu?

Penelitian mengungkap 50 persen pria lajang sangat mungkin mengeluarkan uang banyak di hari Valentine untuk beli hadiah dan membuat agenda romantis untuk habiskan waktu dengan pasangan seharian sebagai bukti kekaguman sekaligus pengabdiannya kepada sang wanita.

“Biasanya pria lajang ini ingin menunjukan secara tidak langsung kepada sang wanita bahwa dirinya sudah mapan serta secara finansial mampu menghidupkannya. Dengan kata lain, ini adalah signal yang menandakan kemapanannya menikah,” ungkap Michael Norton, seorang profesor jurusan marketing di Harvard.

Penelitian tersebut melibatkan 91 pria dan wanita yang belum dan sudah menikah. Pengeluaran mereka dianalisa di hari Valentine tahun 2010 lalu.

Temuan mengungkap bahwa, selain untuk menunjukan kemapanannya menikah, pengeluaran berskala besar untuk bahagiakan pasangan di hari Valentine membuat pria lajang merasa lebih kaya dan mampu.

Ada rasa kebahagiaan tersendiri yang dirasakan oleh mereka yang mungkin tidak bisa dipahami orang lain.