Liputan6.com, Jakarta Selama hampir dua bulan, jelang Pilkada DKI 2017, sering ditemukan sesama pengguna media sosial meributkan masing-masing pasangan calon. Mereka bersikeras bahwa jagoan mereka yang terbaik dan terhebat. Sementara paslon yang lain dianggap tidak layak menggantikan posisi Basuki Tjahja Purnama (Ahok) sebagai pemimpin di Ibu Kota ini.
Hal yang sama pun bisa jadi Anda alami bersama orang terdekat. Entah itu dengan orangtua, adik, atau saudara sendiri. Dengan teman yang dulunya sangat dekat, bahkan sudah dianggap seperti saudara pun, bisa jadi ribut hanya karena berbeda pendapat seputar Pilkada 2017.
Advertisement
Baca Juga
Namun, beberapa jam lagi, kita akan melihat hasil sementara pasangan calon mana yang memeroleh suara terbanyak dari warga Jakarta. Dan jika nanti sudah ketahuan siapa yang menang, ada baiknya untuk mengembalikan suasana Anda dan orang terdekat ke situasi semula.Â
Memang agak terasa sulit. Memulai dulu untuk mengajak berbaikan rasanya sangat berat. Ada rasa canggung untuk memulai sebuah obrolan setelah diam-diaman gara-gara pilihan yang berbeda. Sebenarnya, selama ada niat baik, Anda bisa mengembalikan hubungan ke kondisi semula, jauh sebelum Pilkada DKI 2017.
"Yang terpenting ada niatnya dulu, dan harus ada yang memadamkam api (ego) terlebih dulu," kata psikolog Dra Ratih Ibrahim MM Psi saat dihubungi Health-Liputan6.com ditulis Rabu (15/2/2017)
Sebab, apabila api ketemu api, api yang kecil pun berubah besar. Dan kita tidak bisa menyuruh orang lain buat memadamkan api terlebih dulu.Â
"Padamin saja api kita dulu. Lalu memberi waktu untuknya untuk menenangkan diri, agar dia bisa kembali menerima kehadiran kita," kata Ratih menambahkan.
Lebih lanjut, ada baiknya menggunakan akal sehat yang kita punya. Karena pada akhirnya, akal sehat yang akan menyadarkan kita bahwa jauh sebelum Pilkada DKI 2017 kita adalah keluarga, kita adalah teman, dan jangan sampai gara-gara pilihan yang berbeda, kita jadi musuh.Â