Liputan6.com, Amerika Serikat Humane Society International, HSI, yang fokus pada isu-isu perlindungan hewan di seluruh dunia, menemukan, orang yang tega melakukan tindak penyiksaan hewan (animal abuse) biasanya karena mengalami gangguan mental.
Situs Health Guidance pernah menulis, kemungkinan besar orang-orang tega berbuat sadis seperti itu karena trauma di masa lalu, di mana mereka pernah diperlakukan kasar oleh orangtua atau orang-orang yang berada di sekitarnya.
Advertisement
Baca Juga
Dikarenakan mereka tidak mampu berbuat apa-apa, mereka jadi melampiaskan amarah dan emosinya ke mahluk lain yang ada di dekat mereka. Salah satunya binatang.
Mereka berpikir bahwa melakukan tindak penyiksaan hewan merupakan tindakan normal. Mereka merasa plong setelah melakukan itu.
Berikut alasan lain di balik sifat orang-orang yang suka melakukan tindak penyiksaan hewan, seperti dikutip dari situs Health Guidance, Kamis (16/2/2017)
Hewan lebih rendah derajatnya
Beberapa orang percaya, hewan termasuk lebih rendah derajat. Ketika pikiran ini disalahgunakan, orang-orang ini membuat mereka sangat kejam terhadap hewan.
Hewan tidak merasa sakit
Hewan tidak merasa sakit
Orang yang menyiksa hewan berpikir, hewan tidak dapat mengalami rasa sakit dan kelelahan tiap kali manusia melakukan kekerasan terhadap hewan. Pemikiran bisa dihilangkan bila mendidik orang bagaimana memperlakukan hewan dengan benar.
Mengambil keuntungan dari hewan
Orang-orang ini percaya, mereka dapat melakukan apapun yang mereka inginkan terhadap hewan. Bahkan ada beberapa orang yang terlalu banyak pekerjaan hewan kemudian dengan mudah meninggalkan hewan tanpa makanan seharian.
Advertisement
Cara menghentikan
Cara menghentikan
Penyiksaan terhadap hewan harus dihentikan segera. Lara Hudson, direktur Fulton County Animal Services di Atlanta, Amerika Serikat membeberkan cara menyetop penyiksaan hewan yang dilakukan seseorang, sebagaimana ditulis dari Dogster.
Telepon pihak berwajib. Anda bisa menelepon pihak berwajib saat melihat seseorang melakukan penyiksaan terhadap hewan. Laporkan situasi yang Anda lihat.
Hadapi pelaku bila hal itu dianggap aman. Jika Anda merasa nyaman, Anda bisa memberitahukan secara langsung kepada orang yang bersangkutan. Bila takut menghadapi sendiri, ajak orang lain untuk menghadapi si pelaku penyiksaan hewan.
Buktikan kebenaran
Buktikan kebenaran secara rinci. Jika merasa aman, Anda bisa mengambil gambar atau video. Cara dinilai tepat untuk menguatkan bukti Anda sehingga pelaku tidak akan mampu berkelut bila kasus dibawa ke ranah hukum.
Tetap gigih melaporkan. Jika laporan Anda tidak diterima secara responsif oleh lembaga kontrol hewan atau polisi setempat, Anda harus gigih dan tak boleh menyerah. Teleponlah kembali dan meminta berbicara dengan supervisor. Jika laporan Anda tetap tidak direspons, Anda bisa mempertimbangkan ke pemberitaan media setempat.
Advertisement