Liputan6.com, Jakarta Segala sesuatu yang dilakukan terlalu berlebihan itu tidak baik. Ini juga berlaku untuk aktivitas olahraga. Tidak ada yang melarang seseorang untuk berolahraga lantaran memang diperlukan untuk menjamin kesehatan jasmaninya.
Akan tetapi, melakukannya terlalu intens bisa berakibat buruk. Salah satu efek negatif berolahraga terlalu intens adalah rhabdomyolysis, suatu kondisi di mana cairan hasil kebocoran jaringan otot yang terlalu dipaksa latihan fisik itu memasuki jalur peredaran darah.
“Cedera otot tergolong fatal yang ditandai dengan keluarnya zat atau cairan dari bagian tersebut hingga memasuki peredaran darah akibat aktivitas fisik yang terlalu berlebihan, bisa berujung kerusakan ginjal,” ungkap David Kruse, dokter spesialis bidang olahraga di Hoag Orthopedic Institute, Irvine, California, AS, mengutip Woman’s Day, Rabu (22/2/2017).
Kerusakan ginjal ini pasalnya diawali dengan rasa nyeri pada otot di bagian perut yang kemudian berujung dengan warna urin menjadi kemerahan atau kecokelatan.
Perubahan pada warna urin dikarenakan cairan dari otot menyatu dengan darah, membuatnya terkontaminasi dan merusak ginjal.
Awas, Olahraga Terlalu Intens Memicu Perubahan Warna Urin
Olahraga terlalu berlebihan pasalnya membuat warna urin berubah menjadi kemerahan atau kecokelatan.
Advertisement