Liputan6.com, Jakarta Phobia ketinggian atau dikenal juga sebagai acrophobia adalah salah satu jenis phobia yang paling umum. Mereka yang memiliki kondisi ketakutan berlebih pada ketinggian ini pasalnya kerap merasa gelisah dan menunjukan gerak-gerik yang tidak nyaman ketika berada di suatu tempat yang tinggi atau berada di ketinggian seperti di dalam pesawat terbang.
Kendati takut tinggi tergolong normal, namun lambat laun penderita akan merasakan kerugian dari rasa takut yang dirasakannya terus-menerus itu. Penderita akan selalu terlihat cemas dan berada dalam kondisi panik di mana orang-orang terdekat perlu berada di sekitar untuk menenangkan.
Ketakutan berlebih pada apa pun umumnya tidak baik lantaran hal tersebut bisa menghambat aktivitas sehari-hari. Jika tidak ada orang terdekat atau yang paham akan kondisi tersebut di sekitar penderita, maka sangat mungkin kondisinya bisa menjadi lebih buruk saat sendirian di tempat tinggi.
Selama ini, cara yang selalu disodorkan oleh pihak medis adalah melalui terapi. Penderita pasalnya diminta untuk terbuka akan ketakutannya itu dan membicarakannya kepada seorang psikolog.
Meski cara itu secara perlahan-lahan bisa membantu mengurangi rasa takut ketinggian pada seseorang, namun sebetulnya cara terbaik adalah menantang diri untuk melakukan hal yang sebelumnya tak terpikirkan seperti melompat dari tempat tinggi.
Melompat dari tempat tinggi dalam hal ini bukan berarti seorang penderita melompat bebas tanpa memastikan keselamatannya terlebih dahulu. Ia harus siap secara fisik dan mental dan pastikan ia akan mendarat pada sesuatu yang empuk atau di air, apa pun yang tidak mengancam keselamatannya. Cara ini dipastikan menjadi salah satu yang paling efektif membuat penderita lega dan lebih berani ke depannya ketika berada di tempat yang tinggi.
Cara kilat atasi takut tinggi
Ini dibuktikan oleh seorang penderita acrophobia akut asal Atlanta, AS bernama Jane Fisher. Seperti dimuat laman ABC News Go, mengutip Jumat (24/2/2017), wanita berusia 35 tahun ini sudah bertahun-tahun dihantui rasa takut berlebih pada ketinggian.
Kondisinya yang tergolong akut itu membuat sesi terapi dengan seorang psikolog suatu keharusan. Namun terapi yang selama ini ia jalankan hanya membantu mengurangi rasa takutnya, bukan membuatnya berpikir sebaliknya.
Jadi rasa takut tetap bersarang dalam otak Fisher. Setelah sekian lama mengidap kondisi ini, Fisher akhirnya memutuskan untuk menaklukkan ketakutan berlebihnya terhadap ketinggian itu.
Program televisi ‘Good Morning America’ baru-baru ini meluncurkan sebuah kampanye bertajuk ‘Face Your Fears’ yang mana dibuat untuk membantu banyak orang mengatasi phobia masing-masing.
Mereka yang phobia-nya tergolong akut diminta untuk melakukan hal yang sebelumnya tak terpikirkan dan mereka yang berani mendapatkan kesempatan untuk diliput dan aksi mereka bisa ditonton siaran langsung.
Advertisement
Terpilih dan berhasil
Fisher adalah salah satu dari mereka yang terpilih untuk menunjukan aksi melawan rasa takut yang sudah berkepanjangan. Melalui siaran langsung program televisi ‘Good Morning America’ beberapa hari lalu, Fisher berhasil membuktikan bahwa rasa takut pada ketinggiannya bisa diatasi dengan menantang dirinya untuk melompat.
“Saya siap untuk melompat!” tuturnya detik-detik sebelum terjun dari tangga dengan ketinggian hampir 7 meter di Fearless Flyers Academy kota Mystic, Connecticut, AS.
Di bawahnya sudah tersedia jaring-jaring atau net untuk menahan tubuh Fisher ketika mendarat dari lompatan ketinggian 7 meter itu. Meski sebelumnya terlihat cemas, raut wajahnya pun berubah ketika sudah melompat.
“Aku merasa luar biasa, seperti tidak kenal rasa takut!!” ungkapnya usai melompat.
Fisher menjelaskan bagaimana aksinya itu merupakan obat paling ampuh yang selama ini ia cari-cari.
“Ketakutan terhadap ketinggian yang saya rasakan seumur hidup bisa disembuhkan hanya dalam waktu tiga jam,” terangnya.
Takut seumur hidup hilang sekejap
Fisher mengaku bahwa sebelumnya ia sempat stres, panik hingga berkeringat. Semua perasaan itu bisa hilang seketika dan mungkin selamanya usai dirinya melompat.
Ia kemudian lanjut menjelaskan, “bagi penderita acrophobia lain yang ingin pulihkan diri dari kondisi ini, cobalah trik ini, ingatkan diri sendiri berulang kali bahwa ada jaring atau apa pun yang empuk untuk menopang tubuh kita ketika mendarat. Pikiran positif itu perannya sangat besar dalam proses pemulihan.”
Seorang psikolog yang selama ini menangani Fisher, Ellen Koch percaya bahwa cara terbaik penderitanya atasi masalah ketakutan ketinggian berlebih adalah dengan melakukan hal yang sebelumnya terkesan tidak memungkinkan untuk dilakukan seseorang yang takut tinggi.
“Segala sesuatu yang menakutkan pasalnya harus ditantang, kalau tidak kita akan selalu berandai-andai rasanya seperti apa menghadapi rasa takut itu dan hal yang kita takutkan akan selalu jadi misteri,” katanya.
Advertisement